MINSK, iNewsMadiun.id - Perang antara Rusia dengan Ukraina sudah terjadi di dunia maya. Para hacker beraksi dengan merusak jaringan komputer yang mengatur kereta api nasional.
Jaringan komputer kereta api nasional Belarusia dilaporkan masih belum pulih dari efek serangan siber dari kelompok peretas independen. Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut, untuk menghambat pergerakan pasukan Rusia ke negara itu. Kremlin telah mengerahkan ribuan tentara ke Belarusia, bersama dengan beragam material, termasuk tank, rudal balistik jarak pendek, dan pesawat tempur, menggunakan kereta api dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun pasukan ini secara resmi akan mengambil bagian dalam latihan skala besar bulan depan, ada kekhawatiran pasukan ini merupakan bagian dari persiapan Rusia untuk meluncurkan invasi ke Ukraina. Serangan siber dilakukan oleh sebuah kelompok yang menamakan dirinya Partisan Siber Belarusia untuk mengganggu aliran pasokan peralatan militer Rusia yang sedang berlangsung ke negara itu. Dalam sebuah pesan yang diposting ke Telegram pada 24 Januari 2022, kelompok peretas menulis bahwa Kereta Api Belarusia, atau BelZhD, telah mengizinkan "pasukan pendudukan memasuki tanah kami" atas perintah "teroris Lukashenko," atau Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Kelompok itu memposting serangkaian tuntutan di Twitter yang harus dipenuhi sebelum mereka mengembalikan sistem Kereta Api Belarusia ke mode normal. Tuntutan itu termasuk membebaskan 50 tahanan politik yang ditahan oleh pemerintah Belarusia karena paling membutuhkan perawatan medis dan mencegah kehadiran pasukan Rusia di wilayah Belarus.Kelompok tersebut mengklaim telah mengenkripsi sebagian besar server, database, dan workstation BelZhD untuk memperlambat dan mengganggu sistem pengoperasian serta menghancurkan cadangannya. Serangan siber mempengaruhi sebagian besar operasi Kereta Api Belarusia termasuk layanan tiket dan penjadwalan dan pengiriman barang. Seorang perwakilan dari Belarusia Cyber-Partisans mengatakan bahwa serangan siber tidak sulit untuk dilakukan karena jaringan Kereta Api Belarusia tidak diperkuat terhadap intrusi. "Jaringan ini memiliki banyak titik masuk dan tidak terisolasi dengan baik dari Internet. Para partisan dunia maya masuk dari salah satu titik ini dan kemudian membuka banyak titik masuk lainnya dari dalam," katanya dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Minggu (30/1/2022). iNews Madiun
Editor : Arif Handono