get app
inews
Aa Text
Read Next : Gegerkan Tuban, 2 Ular Piton Sepanjang 5 Meter Muncul ke Pemukiman dan Memangsa Unggas Warga

Mengerikan, Cacing Gelang Ular Piton Ditemukan di Otak Wanita, Kok Bisa?

Rabu, 30 Agustus 2023 | 11:18 WIB
header img
Ahli bedah temukan cacing di otak manusia (Foto: Science Alert/Emerging Infectious Disease 2023)

JAKARTA, iNewsMadiun.id - Mengerikan. Seekor cacing gelang, yang selama ini ditemukan di perut ular piton, ditemukan bersarang di salah satu otak pasien bedah saraf di Australia. Dokter bedah RS Canberra ini menemukan cacing di otak seorang pasien wanita berusia 64 tahun.

Dokter di Rumah Sakit Canberra awalnya melihat ada  struktur panjang seperti tali di dalam lesi yang memengaruhi lobus frontal kanannya. Kepala ahli bedah, Hari Priya Bandi, terkejut bukan main. Saat menariknya keluar, mereka menyadari bahwa itu adalah cacing gelang yang hidup dan menggeliat. 

"Ya Tuhan, Anda tidak akan percaya apa yang baru saja saya temukan di otak wanita ini," kata Bandi kepada spesialis penyakit menular di rumah sakit tersebut, Sanjaya Senanayake, menurut Melissa Davey dari The Guardian dikutip dari Science Albert , Rabu (30/8/2023). 

Menurut laporan itu, ini bukan kali pertama cacing parasit ditemukan menggeliat di otak manusia. Namun nematoda ini berbeda dari cacing lain yang tercatat dalam literatur medis.

Para peneliti di Australian National University (ANU) dan Rumah Sakit Canberra melakukan penelitiandari  buku-buku teks untuk mencari tahu dari mana penyerang tersebut mungkin berasal. Para ahli di Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran Australia (CSIRO) akhirnya mengungkap kasus ini.

Menurut ahli bedah, parasit yang diambil dari otak wanita ini adalah seekor cacing gelang bernama Ophidascaris robertsi, yang menghabiskan sebagian besar ditemukan di ular piton karpet (Morelia spilota).“Ini adalah kasus Ophidascaris pada manusia pertama yang ditemukan di dunia,” kata Senanayake.

Parasit ini telah ditemukan dalam bentuk remaja di organ-organ koala dan sugar glider, namun belum pernah ditemukan sebelumnya di otak mamalia ketika sudah dewasa. Siklus hidup cacing biasanya dimulai sebagai larva di organ tubuh mamalia kecil, yang kemudian dimakan oleh ular piton karpet. Parasit tersebut kemudian tumbuh di kerongkongan dan perut ular.

Asal Mula Penularan

Pasien yang dirawat di Canberra tidak pernah melakukan kontak langsung dengan salah satu ular ini, namun ia sering mencari makan rumput asli di danau dekat rumahnya di tenggara New South Wales. Para peneliti menduga seekor ular di daerah tersebut mengeluarkan larva parasit melalui kotorannya. Infeksi tersebut kemudian menyebar ke wanita tersebut ketika dia menyentuh atau memakan rumput yang terkontaminasi, sekitar awal tahun 2021.

"Awalnya dia mengalami sakit perut dan diare, kemudian diikuti demam, batuk, dan sesak napas,” kata ahli mikrobiologi klinis Karina Kennedy dari Rumah Sakit Canberra.

“Kalau dipikir-pikir, gejala-gejala ini kemungkinan besar disebabkan oleh migrasi larva cacing gelang dari usus dan ke organ lain, seperti hati dan paru-paru. Sampel pernapasan dan biopsi paru-paru telah dilakukan; namun, tidak ada parasit yang teridentifikasi dalam spesimen ini," ucapnya. 

Larva pada tahap ini terlalu kecil untuk dilihat. Kennedy mengatakan menemukan satu hal seperti mengidentifikasi jarum di tumpukan jerami.

Tersembunyi dari pandangan, larva menjadi dewasa. Pada tahun 2022, gejala yang dialami pasien telah berubah. Dia mengalami sedikit perubahan pada memori, proses kognitif, dan depresi.

Pemindaian otak menunjukkan adanya lesi di lobus frontal kanannya yang memerlukan pembedahan. Di sinilah ahli bedah saraf menemukan parasit tersebut, menyelinap dalam bentuk dewasa.

Cacing parasit jarang menyerang otak manusia, yang dilindungi dengan hati-hati dari bagian tubuh lainnya. Dalam kasus ini, pasien mengalami imunosupresi, yang menurut para spesialis memungkinkan larva cacing bermigrasi melalui penghalang darah-otak ke sistem saraf pusat.

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut