Di hari tuanya itu, Benny Moerdani juga terpaksa menggunakan kursi roda, karena tubuhnya yang semakin melemah. Meski sudah sakit dan diketahui memiliki penyakit bronkitis dan stroke, perangai Bennya tak berubah. Dia tidak bisa berhenti merokok. Pernah suatu kejadian, tiba-tiba puntung rokoknya jatuh ke kaosnya dengan keadaan masih menyala. Alhasil, Benny berteriak dan menahan sakit sementara.
Di akhir hayatnya, serdadu Kopassus itu sempat bertemu dengan Soeharto yang sebelumnya sempat tak harmonis. Pertemuan dua jenderal tua itu pun penuh haru. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Benny Moerdani dari kursi rodanya hanya bisa meneteskan tangis bersama Soeharto di sisa usia dari dua penguasa Orde Baru tersebut.
Benny meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Minggu 29 Agustus 2004 karena sakit. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Editor : Arif Handono