ANKARA, iNewsMadiun.id - Korban tewas gempa bumi magnitudo 7,8 di Turki dan Suriah menembus 5.000 jiwa pada Selasa (7/2/2023). Petugas lebih banyak mengevakuasi mayat dari puing-puing bangunan yang runtuh.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan jumlah total korban tewas di Turki menjadi 3.549 orang. Sementara Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menyebut bahwa 20.534 orang terluka. Itu membuat jumlah orang yang tewas menjadi 5.151, dengan 1.602 orang lainnya dipastikan tewas di sisi perbatasan Suriah seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (8/2/2023).
Dalam pidatonya pada hari Selasa, Erdogan menyatakan 10 provinsi yang terkena dampak gempa dahsyat di Turki selatan sebagai zona bencana. Kondisi darurat berlaku selama tiga bulan. Sebanyak 70 negara telah menawarkan bantuan dalam operasi pencarian serta penyelamatan.
Turki berencana membuka hotel di pusat pariwisata Antalya, di sebelah barat, untuk sementara menampung orang-orang yang terkena dampak gempa. Gempa bumi yang melanda pada Senin pagi, merobohkan ribuan bangunan.
Tim penyelamat berlomba dengan panik untuk menemukan lebih banyak korban yang selamat tetapi upaya mereka terhalang oleh suhu di bawah titik beku dan sekitar 200 gempa susulan, yang membuat pencarian melalui struktur yang tidak stabil menjadi berbahaya.
Negara-negara di seluruh dunia mengirim tim untuk membantu upaya penyelamatan, dan badan manajemen bencana Turki mengatakan lebih dari 24.400 personel darurat kini berada di lapangan. Tetapi dengan begitu luasnya wilayah yang dilanda gempa pada Senin dan hampir 6.000 bangunan dipastikan telah runtuh di Turki saja, upaya mereka menjadi tidak maksimal.
Seorang korban gempa, Nurgul Atay, mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia mendengar suara ibunya di bawah puing-puing bangunan yang runtuh di kota Antakya, Ibu Kota provinsi Hatay. Namun upayanya dan orang lain untuk masuk ke reruntuhan itu sia-sia tanpa kru penyelamat dan alat berat untuk membantu.
Editor : Arif Handono