get app
inews
Aa Read Next : Meluas, Wabah PMK di Lumajang Kini Serang Ternak Kambing

Awas!, Status Gunung Semeru Jadi SIAGA

Jum'at, 17 Desember 2021 | 11:39 WIB
header img
Foto dokumen aktivitas Gunung Semeru

Aktivitas Gunung Semeru terpotret meningkat tajam. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan status Gunung Semeru dari level 2 (waspada) menjadi level 3 (siaga) sejak Kamis (16/12/2021) pukul 23.00 WIB. Naiknya status Semeru seiring potensi bahaya yang masih mengancam.

Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengatakan, aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi karena adanya endapan aliran lava (lidah lava) dengan panjang aliran ± 2 km dari pusat erupsi. Aliran lava tersebut masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung alirannya, sehingga bisa mengakibatkan awan panas guguran. Baca juga: Banjir Lahar Dingin Semeru Jebol Tanggul, Puluhan Rumah Tergenang "Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru," kata Eko dalam keterangan resminya, Jumat (17/12/2021). Hal itupun didukung data dari BMKG , diperkirakan musim hujan masih akan berlangsung selama 3 bulan kedepan. Secondary explosion juga berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai apabila luncuran awan panas yang terjadi masuk/kontak dengan air sungai.

Baca juga: Wali Kota Jaksel Lepas Belasan Anggota Karang Taruna untuk Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru

"Mengingat kegiatan Gunung Api Semeru masih tinggi dan telah terjadi peningkatan jarak luncur awan panas guguran serta aliran lava maka Badan Geologi menyatakan tingkat aktivitas Gunung Api Semeru dinaikan dari level waspada menjadi siaga (level III) terhitung mulai pukul 23:00 WIB," jelas dia.
Pada Kamis (16/12/2021), guguran awan panas tercatat meluncur hingga 4,5 km. Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengatakan, luncuran awan panas terjadi pada pukul 09.01 WIB sejauh 4,5 km dari puncak Gunung Semeru.

Luncuranawan panas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 912 detik. Luncuran awan panas kembali terjadi pada pukul 09.30 WIB. Kejadian awan panas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 395 detik. Namun secara visual tidak teramati karena Gunung Api Semeru tertutup kabut. Luncura awan panas ketiga terjadi pada pukul 15.42 WIB sejauh 4,5 km dari puncak. Kejadian awan panas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 400 detik. Baca juga: Jalani Operasi Plastik, Kondisi 5 Pasien Korban Erupsi Gunung Semeru Membaik "Terpantau terjadi kegempaan yang didominasi oleh gempa letusan, hembusan, dan guguran dengan jumlah gempa guguran meningkat dalam tiga hari terakhir. Kami mencatat sebanyak 15-73 kejadian per hari dari rata-rata 8 kejadian per hari sejak tanggal 1 Desember 2021," ujarnya, Jumat (17/12/2021). Kendati begitu, gempa vulkanik dalam dan tremor harmonik terjadi dalam jumlah yang tidak signifikan. Lihat Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi (sindonews)

Editor : Arif Handono

Follow Berita iNews Madiun di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut