Ida Iasha Artis Cantik Era 1980-an Keturunan Belanda jadi Idola Masa Itu

KARANGANYAR,iNewsMadiun.id - Masih ingat dengan sosok Ida Iasha. Artis berparas cantik idola era 80-an. Pada era itu, wajah Ida Iasha yang mirip bule pun sangat populer di era 1980-an dan kerap wara-wiri di berbagai film.

Ida Iasha merupakan artis senior keturunan Belanda yang lahir dari pasangan AJC Van Suchtelen van de Haere (Ayah) dan Thelma (Ibu).

Baca Juga

3 Artis Ini Pernah Merajai Dunia Periklanan Era 80-an, Siapa Saja?

Pemilik nama asli Ida Albertina van Suchtelen van de Haere ini dilahirkan di Zwijndrecht, Belanda pada 14 Mei 1963.

Ida Iasha saat ini masih setia dengan suaminya bernama Eddy Syahputra. Mereka menikah pada 1983. Saat menikah Ida Iasha pun memutuskan pindah agama mengikuti suaminya menjadi Islam pada 1982.

Dari pernikahannya tersebut, pasangan Ida dan Eddy dikaruniai empat orang anak yakni Rendy Russell Syahputra, Kama Bashkara Syahputra, Remyzard Adi Putra dan Badra Rahadi Putra.

Pada bulan Juni 1980 ketika Ida berusia 17 tahun, dia merampungkan pendidikannya di HAVO (Hoger Algemeen Voortgezet Onderwijs), Belanda. Ida dan kelima saudaranya kemudian diboyong ke Indonesia untuk tinggal di rumah kakek dari sang ibu.

Kariernya Ida pun dimulai setelah menikah dengan Eddy. Dia sukses menjadi menjadi model di berbagai majalah termasuk menjadi Brand Ambassador untuk Batik Keris, Johnson & Johnson Baby Shampoo, dan Djarum Super. Kemudian dia digaet sutradara Slamet Rahardjo untuk mengajaknya bermain film Kodrat (1986).

Adapun judul sinetron yang pernah dibintanginya yaitu, embang Setaman (1996-1998) dan Salah Asuhan (1993-1994).

Sementara di bidang iklan, dia membintangi Batik Keris(1982), Johnson & Johnson Baby Shampoo(1983-1984), Djarum Super(1984), Vitacimin (1987), Friendship & Lady (1987), Lux (sabun) (1987-1997), dan masih banyak lagi.

Sementara judul di film layar lebar, ia pernah bermain untuk Tahu Sama Tahu (1986), Kodrat (1986), Takdir Marina (1986), Di Balik Dinding Kelabu (1986), Kasmaran (1987), Mekar Diguncang Prahara (1987), Kuntilanak 2 (2007), Kuntilanak 3 (2008) dan Sajadah Ka'bah (2011).

iNewsMadiun

Editor : Arif Handono