Jerry dan Marge akan tinggal di hotel selama sepuluh hari dan menyortir tiket-tiket lotre secara manual selama sepuluh jam per hari. Bagi Jerry, 80, ini adalah sesuatu yang menyenangkan.
"Ada kepuasan ketika Anda berhasil melakukan sesuatu yang tidak hanya berarti bagi kami berdua, tapi juga untuk teman-teman dan keluarga kami," terangnya.
Petualangan pasangan ini berakhir pada 2012, setelah mereka membeli sekitar 18 juta tiket lotre.
Investigasi jurnalistik dari koran Boston Globe mengungkap ada beberapa toko dengan mesin tiket di Massachusetts yang memiliki tingkat pemenang yang sangat tinggi.
Selbee tidak sendiri. Ada kelompok lain, terdiri dari beberapa mahasiswa dari kampus ternama Massachusetts Institute of Technology (MIT), yang juga bermain Cash Windfall.
Laporan ini mendorong pihak otoritas untuk melakukan investigasi dan mencari tahu apa yang terjadi, apakah ada skema penipuan atau ada korupsi di pihak penyelenggara lotre. Yang membuat para penegak hukum terkejut, tidak ada aktivitas ilegal terjadi.
"Saya kaget, kagum, para jenius matematika ini telah menemukan cara legal untuk memenangi lotre negara bagian dan mendapatkan uang jutaan dolar darinya," kata Greg Sullivan, inspektur polisi yang mengepalai investigasi tersebut, kepada CBS.
Apa yang dilakukan Selbee dan mahasiswa MIT ini tidak menghalangi pemain Cash Windfall lain untuk berhasil mencocokkan keenam angka, sesuatu yang berisiko untuk investasi yang telah mereka tanamkan. Terlebih, siapapun yang dapat menemukan logika aritmatika ini pun bisa melakukan hal yang sama.
Permainan lotre Cash Windfall akhirnya ditutup dan saat ini, tidak ada lagi permainan sejenis Windfall di AS yang menjamin kemenangan tinggi seperti itu.
Jerry dan Marge, bagaimana pun, telah berhasil mengantongi jutaan dolar dari permainan itu. Uangnya tidak dipakai untuk bermewah-mewah, namun untuk membiayai pendidikan cucu-cucu mereka.
Dan sekarang, bila dihitung-hitung, mereka juga memiliki tiket-tiket Windfall seberat total lebih dari 60 ton.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono