Sementara itu, Habeck meminta semua konsumen, baik industri, rumah tangga, dan lembaga publik untuk mengurangi konsumsi gas sebanyak mungkin agar bisa melewati musim dingin. Adapun harga gas alam berjangka Eropa telah melonjak sekitar 60 persen sejak pertengahan bulan ini, diperdagangkan sekitar 140 dolar AS per megawatt hour (MWh), menurut data dari Intercontinental Exchange.
Habeck mengatakan, saat ini fasilitas penyimpanan gas Jerman penuh 58 persen, namun untuk mencapai 90 persen pada Desember tidak akan dapat dicapai tanpa tindakan lebih lanjut. "Kami berada dalam konfrontasi ekonomi dengan Rusia," ujar Habeck.
Pembatasan aliran gas Gazprom baru-baru ini terjadi setelah memutuskan pasokan ke Polandia, Bulgaria dan Finlandia, dan ke perusahaan-perusahaan energi di Denmark, Jerman dan Belanda karena menolak membayar dengan rubel.
Jerman, Austria dan negara-negara Uni Eropa lainnya akhirnya beralih ke pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan minyak sehingga lebih banyak gas dapat dialihkan ke penyimpanan untuk memanaskan rumah selama musim dingin.
Eropa telah mencoba untuk mengurangi ketergantungannya pada gas alam Rusia sejak invasi ke Ukraina pada akhir Februari lalu. Jerman telah berhasil mengurangi impor menjadi 35 persen dari sebelumnya 55 persen sebelum dimulainya perang.
Tetapi pilihannya untuk menemukan pasokan alternatif mendapat pukulan pada minggu lalu ketika produsen utama gas alam cair AS mengatakan fasilitasnya di Texas akan ditutup sepenuhnya selama 90 hari setelah kebakaran terjadi.
Freeport LNG telah memproduksi sekitar seperlima dari ekspor LNG AS sepanjang tahun ini, menurut perusahaan analitik Vortexa. Jerman mengaktifkan fase alarm dini pertama dari program energi daruratnya pada Maret.
Fase alarm yang diumumkan pada Kamis akan diikuti oleh darurat jika situasinya semakin memburuk. Pada keadaan siaga tertinggi itu, regulator dapat menjatah gas untuk menjaga pasokan ke pelanggan yang dilindungi seperti rumah tangga dan rumah sakit. Pengguna industri akan menjadi yang pertama menghadapi pemangkasan.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono