BAGAIMANA rasanya tidak makan dan minum seharian, pasti lemas Bestie. Bahkan untuk konsentrasi terhadap sesuatu pun sulit di tengah perut lapar dan haus menerjang.
Tapi kondisi ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan seorang lansia berama Prahlad Jani. Usianya sudah melebihi 80 tahun, namun dia kuat hidup tanpa makan dan minum. Bukan hanya sehari atau dua hari, melainkan sudah 70 tahun dia berhenti melakukan aktivitas tersebut!
Melansir dari elitereaders, ia mengaku kemampuan istimewa itu dia dapatkan dari tiga sosok dewi Hindu.
"Tiga dewi muncul di hadapanku dan memintaku untuk mengikutinya. Ma Kali, Ma Laksmi, dan Ma Saraswati. Saya setuju, mempersiapkan diri, dan bertanya:Bagaimana dengan makanan saya?'" kata Prahlad Jani, dikutip dari elitereaders , Kamis (23/6/2022).
"Mereka masing-masing meletakkan jari di bibir saya dan berkata Anda tidak perlu khawatir tentang makanan lagi" tambahnya. Rupanya keanehan ini bikin para dokter bingung bukan kepalang. Bayangkan saja, selama dilakukan pengamatan 15 hari, Jani sama sekali tidak mengonsumsi apapun.
Oleh karena itu, Jani juga tidak buang air besar maupun air kecil. Dia juga tak merasakan dehidrasi serta perubahan fisik.
Dokter lantas berasumsi bahwa Prahlad Jani bisa tetap bertahan hidup tanpa makan dan minum lantaran rajin melakukan meditasi, yoga, dan Chakra Amrita yang dalam agama Hindu disebut sebagai kemampuan menghasilkan nektar ilahi.
Lalu berapa lama tubuh bisa bertahan tanpa makan dan minum?
Dikutip dari Antara tubuh manusia dapat bertahan hidup berminggu-minggu tanpa makanan, tetapi kebanyakan orang hanya dapat bertahan 2–4 hari tanpa minuman.
Demikian diungkapkan pakar bedah bariatrik sekaligus direktur medis di MemorialCare Surgical Weight Loss Center di Orange Coast Medical Center, Mir Ali MD.
Sementara menurut pendiri Health Media Experts, Andrea Paul MD, mengenai berapa lama seseorang dapat bertahan hidup tanpa makanan tergantung pada berbagai faktor termasuk jenis kelamin, komposisi tubuh, makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta lingkungan sekitar.
Orang dengan cadangan lemak lebih banyak dapat bertahan lebih lama karena tubuh dapat membakar lemak yang disimpan untuk bahan bakar pada saat kelaparan ekstrem. Terlebih lagi, bila dia memiliki akses ke air tetapi tidak memiliki makanan, maka mungkin dapat bertahan hingga 2 bulan.
Secara umum, individu yang sehat dan kurus bisa mengalami kelaparan yang parah ketika kehilangan 18 persen dari berat badannya atau mencapai indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 16,5 (sangat kurus).
Dari sisi jenis kelamin, wanita dapat menahan kelaparan lebih lama daripada pria dan bertahan pada IMT yang lebih rendah. Ini mungkin karena mereka secara alami memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi. Tubuh cenderung menggunakan lemak ketimbang otot sebagai energi selama kelaparan.
Efek Lapar pada Tubuh
Ketika kekurangan makanan, tubuh mengalami tahap kelaparan karena tidak ada lagi kalori untuk fungsi organ. Menurut Andrea Paul, tubuh akan coba memecah jaringan dan menggunakan nutrisi yang tersimpan untuk mempertahankan kehidupan selama mungkin.
Caranya dengan memanfaatkan glukosa apa pun yang tersisa. Dalam beberapa jam pertama, targetnya glukosa dalam darah Anda. Setelah itu, glikogen yang membutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk habis.
Di sisi lain, tubuh harus melakukan ketosis yang bisa membuat berat badan turun secara signifikan dan menyebabkan mengalami gejala awal kelaparan seperti pusing dan kelelahan.
Tubuh dapat menghabiskan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk menghabiskan simpanan lemak, tergantung pada seberapa banyak yang ada. Tapi begitu lemak hilang, satu-satunya yang tersisa untuk dibakar tubuh adalah protein di dalam otot, termasuk otot jantung. Akibatnya, risiko serangan jantung bisa meningkat.
Setelah tubuh mulai membakar protein, kesehatan menurun dengan sangat cepat menyebabkan berbagai masalah seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular, gagal organ yang bila tidak segera diobati bisa berakibat fatal.
Sementara bila tubuh kekurangan air, maka tidak ada mekanisme serupa memecah jaringan untuk menggantikan bahan bakar dari makanan.
Dalam beberapa jam setelah tidak minum, tubuh dapat mulai mengalami gejala dehidrasi termasuk haus, kulit kering, pusing yang seiring waktu bisa berkembang menjadi kebingungan, kegagalan organ. Dehidrasi dapat berujung secara cepat terutama saat kondisi cuaca panas.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono