Payenda mengatakan bahwa masalah terbesar yang menyebabkan jatuhnya pemerintah demokratis Afghanistan adalah korupsi yang merajalela serta tidak kompetennya pejabat yang mengisi posisi-posisi kunci di pemerintahan.
Bagi Payenda, bekerja sebagai sopir tidak menjadi masalah, dan kehidupan terus berjalan.
“Saya pikir pekerjaan tidak pernah mendefinisikan saya, baik itu pekerjaan di kementerian ataupun yang dilakukan saat ini,” kata Payenda.
Payenda juga sekarang memberi konsultasi dan kuliah terkait Afghanistan untuk mahasiswa di kota tempat tinggal barunya.iNews Madiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait