POSO, iNewsMadiun.id - Foto Askar alias Jaid alias Pak Guru, DPO anggota kelompok terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas ditembak Satgas Madago Raya. Jasad pak Guru, teroris Poso ini tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Rabu sekitar pukul 23.48 Wita.
DPO yang diketahui Askar alias Pak Guru itu dibawa menggunakan satu ambulans milik Polda Sulawesi Tengah dan mendapat pengawalan ketat dari kepolisian.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya melakukan tindakan tegas terukur kepada salah satu terduga teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Betul Satgas Madago Raya mengamankan salah satu DPO MIT. Dalam peristiwa itu, Satgas Madago Raya melakukan tindakan tegas terukur terhadap DPO Askar alias Jaid alias Pak Guru." kata Dedi kepada awak media dalam konferensi pers resmi di Jakarta.
Dedi menjelaskan sebelum melakukan tindakan tegas terukur terhadap DPO tersebut, personel Satgas Madago Raya telah meminta kepada yang bersangkutan untuk menyerahkan diri.
Namun, kata Dedi, DPO MIT itu tidak menghiraukan imbauan Satgas Madago Raya melainkan melakukan perlawanan yang membahayakan keselamatan petugas.
Sementara itu, sejumlah awak media tidak diperkenankan untuk mendekati kamar jenazah tempat jasad DPO MIT Poso tersebut akan diautopsi.
Satgas Madago Raya menembak mati DPO Teroris MIT Poso, Sulawesi Tengah pada kontak tembak terjadi di Dusun Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong. Pada insiden itu dilaporkan salah satu DPO yang diduga Askar alias Pak Guru tewas tertembak.
Diduga DPO MIT Poso tersisa dua orang, yakni Nae alias Galuh alias Muklas dan Suhardin alias Hasan Pranata. Kedua orang DPO MIT Poso ini ditengarai masih berkeliaran di pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi.“Saya masih berharap agar dua orang DPO yang belum tertangkap segera menyerahkan diri,” kata Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat jumpa pers di Polsek Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Kamis (28/4/2022).
Menurut Rudy, Satgas Madago Raya memberikan kesempatan kepada dua DPO MIT Poso untuk menyerahkan diri secara baik-baik kepada Polri maupun TNI. “Operasi Madago Raya ini akan berakhir apabila mereka menyerahkan diri. Kalau tidak kita akan mencari dan kejar sampai dapat,” tegasnya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait