12 Bangunan Bersejarah yang Masih Kokoh Berdiri, Nomor 2 Jadi World Heritage

Reza Rizki Saputra
Candi Borobudur, bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di Indonesia. (Foto: dok.ist)

JAKARTA, iNewsMadiun.id Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di Indonesia ini memiliki usia sudah lebih dari satu abad. Bangunan memiliki nilai historis, budaya, ilmu pengetahuan, dan seni yang sangat tinggi.

Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman suku, bahasa, budaya serta kekayaan alam. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah panjang mulai dari masa kejayaan dinasti di masa lampau hingga perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.  

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Indonesia memiliki banyak sekali bangunan peninggalan bersejarah. Berikut bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di Indonesia. 

1. Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri sampai saat ini. Candi Prambanan sangat dikenal masyarakat Indonesia, terutama di pulau Jawa. Candi Prambanan terletak di Jalan Raya Solo–Yogyakarta Nomor 16, Kranggan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 masehi. Pembuatan Candi Prambanan diketahui sebagai persembahan kepada tiga dewa utama Hindu atau yang disebut Trimurti. Dewa Trimurti terdiri dari Brahma, Wishnu, dan Siwa. Menurut prasasti Siwagrha, Candi Prambanan mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan. 

Pembangunan Candi Prambanan lantas dikembangkan serta diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram. Pembangunan awal tersebut terus disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya, seperti raja Daksa dan Tulodong. Pembangunan itu terus diperluas hingga terdapat ratusan candi-candi tambahan di sekitar candi utama. Pada masa kejayaannya, Candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung dimana berbagai upacara penting dilaksanakan. Selain itu, ratusan pendeta dan muridnya akan berkumpul di Candi Prambanan dalam rangka mempelajari kitab Weda dan melaksanakan ritual.

2. Candi Borobudur

Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di Indonesia berikutnya, yaitu Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan sebuah candi Buddha yang terletak di Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur merupakan candi atau kuil Buddha terbesar di dunia. Karena kemegahan dan keagungannya, candi yang dibangun pada abad ke-8 ini sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia (world heritage). 

Asal usul nama Borobudur tidak jelas. Meskipun merupakan nama asli, kebanyakan candi di Indonesia tidak diketahui. Nama Borobudur pertama kali tertulis didalam buku History of Java karya Sir Thomas Raffles. Nama Bore-Budur, dalam tata bahasa Inggris untuk merujuk ke desa terdekat dengan kuil, yaitu Desa Bore (Boro). Sebagian besar candi sering dinamai dengan nama desa tempat mereka berdiri. 

 

Raffles juga curiga bahwa kata Budur mungkin terkait dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti kuno yang berarti Boro kuno. Namun, arkeolog lain menganggap bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung. Candi Borobudur pun masih diliputi berbagai misteri, mengenai siapa pendiri candi Borobudur dan apa tujuan dari pembangunan candi ini. Banyak cerita dan kisah candi Borobudur beredar dan kini dikenal sebagai dongeng rakyat setempat.

3. Museum sejarah Jakarta

Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri berikutnya, yaitu Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah. Museum ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn tahun 1707. Pembangunan selesai tiga tahun kemudian pada tahun 1710. Bangunan ini awalnya merupakan Balai Kota Batavia, tempat Gubernur Jenderal bertugas. Museum Sejarah Jakarta diketahui memiliki arsitektur dan desain yang sengaja dibuat menyerupai Istana Dam. 

4. Gereja Katedral

Bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri berikutnya, yaitu Gereja Katedral. Gereja ini diresmikan pada tahun 1901 dan dibangun dengan menggunakan gaya arsitektur neo gotik dari Eropa. Gereja ini diarsiteki oleh Pastor Antonius Dijkmans. Namun baru 7 bulan pembangunan sempat terhenti. Marius J Hulswit akhirnya melanjutkan pembangunannya tanpa mengubah blueprint dari Pastor Antonius.

Gereja yang bernama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga ini meskipun memiliki gaya arsitektur khas Eropa, pada kenyataannya berbeda dengan gereja di Eropa. Jika gereja Katedral pada umumnya menggunakan batu alam, Gereja Katedral Jakarta justru menggunakan batu bata. Meskipun telah berusia lebih dari 100 tahun, sudah terbukti bahwa bangunan Gereja ini sangat kokoh.

Editor : Arif Handono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network