“Sudah sejak dulu belum pernah ada jembatan yang dibangun sebagai akses jalan warga dusun,” kata Eni, orang tua siswa, Rabu (20/7/2022).
Dusun yang dihuni 9 kepala keluarga ini harus rela menyeberangi sungai untuk beraktivitas, baik untuk ekonomi, kesehatan dan pendidikan. “Tak jarang sepeda motor yang menyeberang harus mogok karena mesin terendam air,” ujarnya.
Kondisi geografis dan minimnya infrastruktur membuat pihak sekolah memberi pemakluman terhadap siswa asal Dusun Punggung yang harus berjuang untuk bisa sampai ke sekolah.
“Saat banjir tiba, siswa asal Punggung terpaksa tidak berangkat sekolah karena membahayakan keselamatan,” kata Suyitno, guru SDN 3 Lebakwangi.
Warga dan para siswa berharap, meski penghuni dusun hanya 9 kepala keluarga, bisa dibangun akses jalan dan jembatan, sehingga memudahkan para siswa untuk berangkat sekolah serta mendukung aktivitas ekonomi.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait