Kudeta Ratu Adil Januari 1950; Jakarta Jadi Sasaran, Begini Akhir Nasib APRA di Tanah Pasundan

Rizky Darmawan, Sindonews
Pemberontakan APRA yang ditampilkan dalam pameran foto di Museum Mandala Wangsit. Foto/Okezone

Mengetahui hal tersebut, perintah penangkapan Westerling dikeluarkan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 10 Januari 1950 demi mencegah agresi terjadi. Benar saja, APRA mempercepat gerakannya dengan melakukan pembantaian anggota TNI di Kota Bandung dan berhasil menduduki Markas Staf Divisi Siliwangi.

Letnan Kolonel Lemboh yang bertugas di wilayah tersebut juga ikut gugur bersamaan dengan warga sipil yang menjadi korban. Ketika hendak melanjutkan pemberontakannya di Jakarta, upaya ini berhasil digagalkan oleh pemerintah RIS, APRIS, dan juga bantuan rakyat sipil pada masa itu.

Dalam upaya penumpasan APRA di Bandung, pemerintah RIS menekan pimpinan tentara Belanda melalui perundingan dan operasi militer. Hasil dari perundingan tersebut memutuskan untuk mendesak Westerling segera meninggalkan Bandung.

Lantaran gagal melakukan kudeta. mengetahui reputasinya terancam, Westerling pun melarikan diri ke Belanda. Demi mengenang perjuangan yang terjadi di tempat tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan monumen Dwikora dan Trikora yaang menjadi simbol perjuangan TNI, pada masa pemerintahannya.iNewsMadiun
 

Editor : Arif Handono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network