Misteri Pulau Gorom di Maluku yang Buat Gajah Mada Berucap dalam Sumpah Palapa Bertekad Menguasainya
JAKARTA, iNewsMadiun.id - Sosok Mahapatih Gajah Mada memiliki banyak kisah. Sepak terjangnya di Kerajaan Majapahit selalu menarik perhatian.
Mahapatih Majapahit Gajah Mada tampaknya cukup menghitung betul Sumpah Palapa yang diucapkan. Pasalnya dari beberapa wilayah yang diucapkan Gajah Mada ada kata Gurun. Namun konon para sejarawan lebih melihat nama Gurun ini sebagai Goran atau Gorom, satu kepulauan di timur Pulau Seram, Maluku.
Wilayahnya hanya seluas 91.30 kilometer persegi saja dengan dibagi tiga desa, yakni desa Miran (Miren) di pantai timur, Ondor (Ondur) di barat laut dan Hur di pantai barat daya. Kini Pulau Gurun atau Gorom ini masuk wilayah Kabupaten Seram Timur.
Lantas apa yang spesial dari pulau itu sampai Gajah Mada bersumpah menaklukkan pulau yang ada jauh di timur Majapahit? Jawabannya tentu satu karena kekayaan sumber daya alamnya. Tampaknya Gajah Mada sadar betul akan potensi Pulau Gorom di Maluku ini yang terkenal dengan penghasil rempah-rempah.
Dikisahkan pada buku "Hitam Putih Mahapatih Gajah Mada" dari Sri Wintala Achmad, Gorom berlokasi di sebelah timur Maluku, yang merupakan gugusan pulau - pulau yang menyebar mulai dari ujung timur Pulau Seram hingga Maluku Tenggara, Kei.
Tanahnya subur dengan iklim tropis yang basah berdampak pada kesejahteraan penduduknya. Wilayah ini terkenal dengan persinggahan dan lalu lintas perdagangan dari pulau - pulau lain. Sebagai daerah dengan penghasil cengkeh, pala, kopra, serta hasil laut, Goron tentu dilirik Gajah Mada.
Pusat-pusat niaga di Gurun merupakan salah satu jaringan perdagangan inter regional yang menghubungkan dengan wilayah lainnya di wilayah Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan Papua, bahkan ke bagian Asia Tenggara.
Kepulauan Maluku sebagai pusat produksi rempah-rempah terutama cengkeh, dan pala pada masanya menjadi tujuan utama pedagang-pedagang Arab dan China.
Sejak berabad-abad lalu, daerah Gurun atau Gorom telah terkenal sebagai surganya rempah-rempah. Akibatnya Majapahit dan hampir seluruh negara dari belahan dunia berebut menduduki wilayah tersebut.
Sejak masa prasejarah, Gurun yang menjadi wilayah strategis dengan sumber daya alamnya tersebut telah menciptakan tatanan global.
Pulau Gorom di Maluku yang bikin kerajaan Majapahit bernafsu menguasai (Googlemaps)
Di mana hubungan kultural di antara berbagai bangsa bertemu. Melalui perantara pelayaran dan perdagangan internasional, Gurun dapat menancapkan dasar - dasar relasi kultural, serta menciptakan tatanan baru peradaban manusia yang berdimensi, sosial, ekonomi, budaya, politik, dan bahkan religi.
Pulau Gurun sudah lama ditemukan, buktinya mereka masyarakat Pulau Gurun kala itu telah membangun kontak budaya dengan masyarakat luar jauh sebelum abad Masehi. Bukti lainnya adalah ditemukannya beberapa data manik - manik yang pada masa silam juga merupakan barang yang diperdagangkan antar negara.
Manik - manik merupakan produk budaya mass prasejarah, utamanya sejak masa bercocok tanam dan masa perundagian yang selevel dengan masa megalitik. Sehingga boleh dikatakan Pulau Gurun sudah memiliki peradaban yang maju dan menjalin hubungan perdagangan dengan daerah luar, seperti Pulau Jawa, bahkan saudagar-saudagar Arab dan Cina.iNewsMadiun.id
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait