”Mungkin saya dianggap pentolannya barangkali, yang pertama ditahan dulu,” kenang Maulwi dalam buku biografinya berjudul “Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno” dikutip SINDOnews, Selasa (28/6/2022).
Meski telah berkali-kali menyangkal terlibat dalam gerakan tersebut, namun hal itu tidak membuat Maulwi bebas.
Mantan kiper legenda Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne, Australia 1956 ini tetap ditahan. Bahkan, Maulwi harus berpindah-pindah dari satu penjara ke penjara lainnya.
Dari penjara Budi Utomo, Maulwi kemudian dipindah ke penjara Salemba, Jakarta Pusat. Di penjara itu, Maulwi ditempatkan di sebuah ruangan kecil yang sangat kotor.
Tragisnya, Maulwi hanya mendapatkan jatah makan sedikit dengan kondisi yang sangat buruk. Ruang tempat Maulwi ditahan berada di pojok. Pintu besi berlapis baja dan penjagaan yang ketat membuatnya tidak mungkin bisa lolos.
Di penjara itu, Maulwi tidak boleh berkomunikasi dengan siapa pun. Bahkan, buang air juga terpaksa dilakukan Maulwi di ruangannya. Kondisi ini membuat Maulwi tidak doyan makan.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait