Nikmal mengungkapkan, sosok pria yang mengancam akan mematahkan leher menantu Presiden Joko Widodo itu bukan warga Sumatera Utara. Hal itu, Berdasarkan informasi yang diterima Dishub Kota Medan. "Infonya bukan warga Sumut, sepertinya pendatang," tuturnya. Nikmal mengatakan, apa yang dilakukan petugas e-parking itu sudah benar dan sesuai dengan aturan.
Ia mengungkapkan, seharusnya masyarakat dapat bekerja sama dan melaksanakan peraturan terbaru di Kota Medan dengan membayar parkir secara nontunai. "Petugasnya sudah betul, sekarang tinggal masyarakatnya, Bang. Mau dikasih tunai, tapi menolak. Tapi, malah digitui," katanya. Seorang pengemudi mobil adu mulut dengan petugas e-parking. Karena, petugas tersebut menolak untuk pembayaran tunai dan mengikuti sistem dengan pembayaran non tunai. Peristiwa itu, menjadi viral di media sosial.
Dalam video viral 1 menit dan 15 detik. Terlihat seorang laki-laki pengemudi mobil secara arogan menolak untuk membayar parkir secara nontunai. "Lagi pula kita memang disuruh parkir kayak gitu (e-parking)," kata petugas. "Suruh panggilan bos kau kemari," ucap pengemudi mobil berambut gondrong itu. "Ini yang nyuruh Pak Bobby (Wali Kota Medan)," kata petugas parkir itu. "Kau panggil Pak Bobby itu kemari, biar ku patahkan batang leher Pak Bobby itu sekalian. Mau kau? Atau kau aja ku patahkan batang leher kau mau," ujar pengemudi mobil berkaca mata itu.
Editor : Arif Handono