LONDON, iNewsMadiun.id - Update Perang Rusia-Ukraina. Kelompok hacker terkenal bernama Anonymous mengincar Presiden Rusia Vladimir Putin. Kelompok hacker internasional ini juga bersumpah untuk terus menargetkan Rusia atas invasi mereka ke Ukraina. Militer Ukraina menyerang Moskva, kapal perang terkenal Rusia dari Armada Laut Hitam menggunakan rudal. Kapal ini diguncang ledakan dahsyat pada Rabu malam.
Menurut HackRead, kelompok hacktivist yang sebelumnya menargetkan ISIS dan CIA, pihaknya telah membocorkan sekitar 437.500 email milik tiga perusahaan raksasa Rusia, yakni Aerogas, Forest, dan Petrovsky Fort.
"Kumpulan besar data termasuk informasi senilai 244GB termasuk 300.000 email dari Petrovsky Fort, kompleks gedung perkantoran besar dan pusat bisnis di Saint Petersburg berhasil dikuasai," kata HackRead seperti dilansir Express, Kamis (14/4/2022).
Moskva, kapal perang terkenal Rusia dari Armada Laut Hitam. Kapal ini diguncang ledakan dahsyat pada Rabu malam, di mana Ukraina mengeklaim telah menyerangnya dengan rudal. Foto/Sydney Morning Herald
Anonymous juga menyusup ke perusahaan teknik Rusia Aerogas dan membocorkan informasi senilai 145GB, termasuk 100.000 email dari perusahaan yang bekerja sama dengan sektor minyak dan gas Rusia. Serangan terhadap perusahaan energi Rusia mungkin merupakan upaya untuk mengganggu upaya perang Putin, karena para ahli memperingatkan bahwa invasi Rusia didorong oleh pendapatan yang dihasilkan dari ekspor minyak dan gas negara itu, yang merupakan tulang punggung perekonomian mereka.
Aerogas bekerja sama dengan Rosneft, produsen minyak terbesar Rusia, dan Novatek, produsen gas alam terkemuka di negara itu. Terakhir, anonymous juga membocorkan 35,7 GB data milik Forest, sebuah perusahaan penebangan kayu yang berbasis di Rusia, termasuk 37.000 email. Tadi malam kelompok misterius itu menyerang lagi, mengumbar 200.000 file Kremlin dan bersumpah akan terus menargetkan Putin sampai mengakhiri "agresinya" terhadap Kiev.
Kelompok ini terus menerobos pertahanan dunia maya lembaga pemerintah dan perusahaan swasta Rusia, dengan kebocoran termasuk lebih dari 200.000 email dari Kementerian Kebudayaan Rusia, sebuah badan yang mengawasi sensor, arsip, dan seni. Akun Twitter Latest Anon Press mengungkapkan kebocoran tersebut dengan mengatakan: “BREAKING: Lebih dari 700GB data pemerintah Rusia bocor. “Data ini mencakup lebih dari 200.000 email dari Kementerian Kebudayaan Federasi Rusia.
” Anonymous mempublikasikan data yang mereka dapatkan di DDoSecrets, yang merupakan platform baru untuk whistleblowing dengan moto: "Ketahuilah kebenaran, meskipun langit mungkin runtuh dan dunia terbakar." Situs web telah mengeluarkan peringatan kepada pembaca tentang mengakses kumpulan data yang perlu diperlakukan dengan "perhatian tambahan".
DDoSecrets mengatakan: “Dataset ini dirilis dalam pengembangan, di tengah-tengah, atau setelah perang dunia maya atau hibrida. Kebocoran ini adalah bagian dari upaya terbaru oleh Anonymous untuk menargetkan Rusia atas perang di Ukraina. Sebelumnya Anonymous mendeklarasikan "perang dunia maya" tak lama setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina pada 24 Februari. Bulan lalu, para peretas menargetkan stasiun berita yang dikendalikan negara Russia 24, Channel One dan Moscow 24, bersama dengan layanan streaming Wink dan Ivi untuk menunjukkan cuplikan dari operasi militer yang sedang berlangsung yang diluncurkan oleh Putin di Ukraina.
Dirudal Ukraina, Kapal Perang Terkenal Rusia Meledak Dahsyat
Pada bagian lain, kapal perang terkenal Rusia , Moskva, diguncang ledakan dahsyat yang membuatnya rusak parah pada Rabu malam. Ukraina mengeklaim militernya yang menghancurkan kapal tersebut dengan serangan rudal. Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis (14/4/2022) mengonfirmasi bahwa kapal penjelajah rudal Moskva, kapal perang utama Armada Laut Hitam, telah dilanda kebakaran hebat dan amunisinya meledak.
"Akibat kebakaran yang melanda kapal penjelajah rudal Moskva, amunisi telah meledak. Kapal telah rusak parah," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Sputnik. Pernyataan itu menambahkan bahwa semua anggota kru telah dievakuasi dengan aman, dan penyebab kebakaran sedang diselidiki.
Sementara itu, Maksym Marchenko, Gubernur Odessa di Ukraina, mengatakan pasukan Ukraina telah menghancurkan kapal perang Rusia di Laut Hitam tersebut dengan serangan rudal. "Rudal Neptune yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat serius pada kapal Rusia. Kemuliaan bagi Ukraina!" tulis Gubernur Marchenko di Telegram, seperti dikutip AFP.
Penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan, "Kejutan terjadi dengan kapal utama Armada Laut Hitam Rusia, Moskva." "Ini sangat membakar. Saat ini. Dan dengan badai laut ini tidak diketahui apakah mereka akan dapat menerima bantuan. Ada 510 awak kapal," katanya dalam siaran YouTube. "Kami tidak mengerti apa yang terjadi." Mosvka menjadi terkenal di awal perang ketika pasukan perbatasan Ukraina yang mempertahankan sebuah pulau strategis dilaporkan diperintahkan para awak kapal perang Moskva untuk menyerah.
Alih-alih menyerah, pasukan Kiev tersebut justru memberi jawaban caci maki. Itu adalah kapal penjelajah rudal kelas Slava yang diluncurkan pada 1979. Ia dipersenjatai dengan 16 rudal anti-kapal dan lebih banyak lagi rudal pertahanan udara, torpedo, dan senjata lainnya. Ia bagian dari armada Laut Hitam Rusia, dan telah terlibat dalam operasi di lepas pantai Ukraina sejak Februari lalu.iNews Madiun
Editor : Arif Handono