YOGYAKARTA, iNewsMadiun.id - Kasus kejahatan jalanan di Yogyakarta yang kerap disebut klitih Yogya telah merenggut jatuhnya korban jiwa. Komunitas Obar-Abir siap perang memberantas tindak kejahatan jalanan.
Ketua Obar-Abir Yogyakarta, RM Acun Hadiwijoyo mengatakan, komunitasnya memeiliki anggota yang jumlahnya mencapai 1.800 orang dari berbagai elemen di masyarakat yang tersebar di beberapa wilayah. Mereka berasal dari berbagai prajurit inti dan prajurit simpatisan yang akan melakukan ronda di jalanan untuk mencegah aksi klitih.
“Klitih ini sudah meresahkan masyarakat. Hampir setiap malam terjadi di Yogyakarta dan beberapa pelaku yang ditangkap dilepas dengan dalih di bawah umur, belum melakukan penganiayaan dan berbagai hal lain,” kata Acun, Selasa (5/4/2022). Atas kondisi itulah, banyak sekali aksi kejahatan jalanan yang semakin merajalela. Mereka yang kedapatan membawa senjata tajam telah dikenai sanksi Undang-Undang Darurat.
“Kami bukan untuk menyaingi kepolisian, tetapi kami siap bersinergi bahu membahu memberantas klitih untuk mewujudkan Yogyakarta yang aman, nyaman dan tentram,” katanya. Setiap malam, anggota Obar-Abir akan melakukan ronda malam di jalanan. Mereka akan melakukan cara-cara tersendiri dalam mengantisipasi klitih. Mereka yang tertangkap harus dikenai sanksi hukum yang berat agar memunculkan efek jera.
Seperti diberitakan, klitih Yogya merenggut korban jiwa. Seorang remaja DAA (17) Siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta akhirnya tewas setelah kena hantaman gir, saat mencari sahur Minggu (3/4/2022). DAA sedang mencari makan sahur sekitar jam 3 pagi. Korban berboncengan dengan temannya yang hendak mencari sahur bersama-sama. Rupanya malam itu korban bertemu dengan rombongan anak lain yang berujung dengan hantaman gir. DAA sempat dilarikan ke rumah sakit, hingga akhirnya meninggal dunia.
Editor : Arif Handono