get app
inews
Aa Text
Read Next : Aneh, Konsultan Pengawas ini Khawatir Proyek Jembatan Klumutan Rp9,1 M Tak Selesai Tepat Waktu

BPK Mulai Periksa Pekerjaan Dinas PUPR Kabupaten Madiun ‎

Rabu, 12 November 2025 | 13:02 WIB
header img
Ruas jalan Sidorejo - Klumutan Kecamatan Saradan, yang diperiksa BPK. Foto: Dodik

MADIUN,iNewsMadiun.id - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setiap tahun rutin melakukan audit keuangan pemerintah, tak terkecuali di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

‎BPK sendiri memiliki tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan penggunaan keuangan negara sudah sesuai aturan.

‎Akhir tahun ini, beberapa proyek Dinas PUPR Kabupaten Madiun tak luput dari pemeriksaan BPK. Salah satunya proyek rekontruksi ruas jalan Sidorejo - Klumutan, Kecamatan Sardan,  Kabupaten Madiun. Proyek jalan  yang menelan anggaran hampir satu milyar itu pemeriksaanya sudah masuk tahap 2.

‎ "Ruas Jalan Sidorejo - Klumutan Pemeriksaanya masuk tahap 2. Biasanya kalo jalan hampir seluruhnya (Diperiksa BPK),"  ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Bobby  Saktia Putra Lubis, saat dikonfirmasi Inews.id, Rabu  (12/11/2025).

‎Menurut Bobby, untuk mengetahui kwalitas proyek rekontruksi  ruas jalan Sidorejo - Klumutan itu, Dinas PUPR juga sudah melakukan core drill tes. Hasilnya bervariasi, ketebalannya ada yang lebih namun ada juga kurang dari perencanaan.

‎ "Hasil core drill dari teman-teman Bina Marga juga sudah ada hasilnya. Tebalnya variasi, ada yang kurang ada yang lebih dr 20 cm," jelas Bobby.

‎Sementara itu, M. Fauzan, salah satu pegiat anti korupsi menyatakan, beberapa proyek pada Dinas PUPR tersebut tahun ini banyak ditemukan tidak sesuai perencanaan. Ada yang menggunakan material bekas, ada juga yang volumenya kurang.

‎ "Proyek yang di selatan pasar baru menggunakan material bekas. Sedangkan yang cor jalan Sidorejo - Klumutan ketebalannya ada yang hanya 17 cm yang seharusnya 20 cm. Setelah saya cek dalamnya, ternyata bawahnya gak rata masih naik lagi cornya," keluh Fauzan.

‎Dengan kondisi ketebalan cor yang kurang dari perencanaan tersebut dikawatirkan akan berdampak pada kwalitas jalannya. Sehingga bisa cepat rusak saat dilewati kendaraan.

‎ "Kalau nanti ditemukan cor yang kurang jawabannya pasti kita bayar sesuai yang dilapangan. Terus apa gunanya perencanaan," jelasnya.

‎Fauzan juga menyoroti parit disamping rigid beton ruas jalan Sidorejo - Klumutan yang juga baru selesai  hitungan hari itu. Menurut Fauzan, pasangan batunya sudah banyak yang retak atau pecah.

‎ "Mirisnya lagi, parit yang ada disamping rigid beton sudah banyak yang pecah padahal baru dikerjakan juga. Saya hitung hampir 10 titik yang pecah," tutup Fauzan, sambil memperlihatkan beberapa foto pada layar handphone nya.



Editor : Arif Wahyu Efendi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut