get app
inews
Aa Text
Read Next : PDIP Madiun Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Dibuka Tepat Pada Peringatan Hari Kartini

Inovasi Berani dan Terbaru Wali Kota Madiun, Bebaskan PBB Sebagian Warganya Tahun Depan

Kamis, 21 Agustus 2025 | 19:10 WIB
header img
Wali Kota Madiun Dr Maidi dan Wakil Wali Kota Bagus Panuntun, bersama istri. Foto: IG Pemkot Madiun

MADIUN,iNewsMadiun.id - Tak hanya berinovasi di bidang pembangunan yang membawa Kota Madiun mendunia, Wali Kota Madiun Dr. Maidi kembali mengeluarkan kebijakan positif yang meringankan beban rakyatnya.

Saat daerah lain menaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Dr. Maidi tidak menaikan pajak tersebut satu rupiahpun. Bahkan sang Wali Kota kebanggaan warga Madiun itu berencana menghapus sebagian PBB tahun depan. Sebuah inovasi baru yang cukup berani.

‘’PBB tidak naik. Kebijakan saya, tahun 2026, sebagian PBB saya hapus. Saya bebaskan,’’ kata Maidi, Rabu (20/082025).

Orang nomor satu di Pemkot Madiun itu paham betul bahwa kebijakan menaikkan PBB hanya akan membebani rakyatnya, khususnya masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah. 

 

Sebagai gantinya, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) alias harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli properti bakal dinaikkan.

Kebijakan Pemkot Madiun menaikkan NJOP juga punya alasan jelas. Yakni, melindungi nilai aset yang dimiliki perorangan atau perusahaan agar tetap tinggi. 

‘’Kota Madiun dengan ramainya seperti ini, orang datang ke kota semakin banyak. Investasi banyak. Agar aset tidak turun, NJOP saya naikkan. Tapi, PBB tiap tahun tidak naik,’’ jelasnya.

Wali Kota yang kenyang pengalaman birokrasi itu menjelaskan, penghapusan PBB berlaku terhadap nilai pajak Rp 25 ribu ke bawah. Dia tak menampik kebijakan ini bakal memengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, tidak menjadi persoalan lantaran masih banyak potensi PAD yang dimiliki Kota Madiun.

‘’Masyarakat ekonomi menengah ke bawah jangan diganggu. Kalau ditarik pajak tinggi, mereka tidak akan bisa bayar. Saya bebaskan pajak agar mereka bisa merawat aset yang dimiliki,’’ ungkapnya.

Dr. Maidi berharap realisasi PAD tetap tumbuh subur dengan memanfaatkan potensi yang ada serta tak membebani warganya. Dengan begitu, program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.

‘’PAD tidak boleh membebani masyarakat. Sektor produktif itulah yang akan menyumbang PAD,’’ tandasnya.

Editor : Arif Wahyu Efendi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut