get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Jokowi, Indonesia Siap Menjembatani Komunikasi Rusia-Ukraina

Viral. Makan Pakai Sumpit Haram atau Tidak? Ini Kata Ustaz asal Malaysia

Kamis, 17 Maret 2022 | 08:16 WIB
header img
Pembahasan hukum sumpit di akun Youtube @Cahaya Terang Benderang dari Malaysia. (foto:tangkapan layar Youtube)

MADIUN, iNewsMadiun.id – Viral. Video Adam Corrie, seorang aktor Malaysia yang kena julid netizen. Saat makan pakai sumpit,  Adam Corrie dikomentari netizen bahwa sumpit haram.

Dari mana hukum sumpit haram? Dari penelusuran di Youtube, ada satu akun yang mengunggah video pembahasan hukum makan pakai chopstick atau sumpit. Akun tersebut bernama @Cahaya Terang Benderang dari Malaysia dengan 24 subscriber. Salah satu videonya mengupas hukum makan pakai sumpit oleh Ustaz Azhar Idrus. Video ini sudah dilihat 2.196 view.


Viral netizen Malaysia sebut sumpit haram (Foto: Worldofbuzz)

Ustaz Azhar dalam video tersebut seolah membacakan pertanyaan dari audiens. Kata Ustaz Azhar Idrus, hukum makan pakai chopstick, ade kate haram, ade kate boleh, tolong terang dengan terperinci?

”Tidak ade aturan pengepik (sumpit) dalam hadis. Yang ada umum saja. Perintah jangan meniru budaya orang kafir,” kata Ustaz Azhar dengan Bahasa Melayu.

Dikutip dari video tersebut, yang makan pakai pengepik (sumpit) di Malaysia adalah orang China Muslim. Penduduk China sangat banyak, ada 700 juta. Nah sekarang ada 1 miliar lebih penduduk China, 200 juta-nya adalah Islam.

Penduduk Islam Malaysia ada 200 juta? Tidak sampai 200 juta lebih. Tapi China sudah ada 200 Umat Islam di China. Mereka makan pakai chopstick. Jadi bolehkah kite kate dosa ikut budaya bangsa die? Jadi bukan makanan dikaitkan dengan agama chopstick ini. ”Paham ndak, jadi tidak salah (makan pakai copstick/sumpit),” kata Ustaz  Azhar Idrus. 

Untuk lebih detailnya bisa mengakses link akun Youtube ini: Hukum Pakai Chopstick

Pada artikel sebelumnya dibahas Adam Corrie. Dia adalah seorang aktor asal Malaysia keturunan Tionghoa, yang mendapatkan komentar miring dari salah satu pengikut di Facebooknya. 

Saat itu Adam sedang menyantap hidangan chinese, dimana peralatan makan yang disediakan adalah sumpit dan sendok untuk sup.  Ketika Adam sedang menikmati hidangan tersebut, salah satu netizen mengatakan bahwa alat makan yang dipakainya adalah haram. Yakni yang tak lain adalah sumpit.

 

Hal ini membuat Adam sedikit keheranan, dan bertanya-tanya apa hubungannya sumpit dengan agama. Padahal yang selama ini ia ketahui, bahwa sumpit adalah alat makan yang sudah umum digunakan. Tanpa dikhususkan bagi agama, suku atau ras.

 

Sementara itu, Adam sendiri adalah seorang muslim. Kejadian ini tidak terbayangkan oleh dirinya, karena selama ini ia makan menggunakan peralatan apapun, asal lazim, tidak pernah mendapatkan komentar negatif. Apalagi sampai ada yang mengharamkan sumpit.

"Bila nak makan baca doa tu bagus. Tapi yang tak elok 1 perkara, makan dengan kayu sepit hukum tak boleh haram. Kita sebagai orang Islam tak boleh buat macam tu. Maafkan saya atas teguran ini," kata netizen tersebut.

Akan tetapi dalam menyikapi komentar miringnya itu, Adam tidaklah tersinggung. Bahkan, dia dengan sopan menanggapi orang tersebut dan meyakinkannya bahwa sebagai seorang Muslim Tionghoa, dia telah merujuk pada pendapat & saran dari beberapa Ustaz bertahun-tahun sebelumnya.

Kemudian netizen yang lainnya melihat komentar tersebut, langsung menyerang balik. Bahwasannya penggunaan sumpit diperbolehkan, karena sama seperti peralatan lainnya seperti garpu, sendok dan pisau. Untuk itu tidak ada hubungannya dengan iman dan agama.

“Tuan ni baru main facebook ka?” kata Sha****.

“Hahaha mazhab mane ko ikot bodo tu biar bertempat,” tulis Fa****.

“Hukum mana yang kata haram?” kata Ma****.

“Maaf bang lain kali kalau takda ilmu jangan cakap sebarangan bang,” terang Muh*****.

iNews Madiun

 

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut