Kandang Ayam Diduga Milik PNS Pajak Terbakar, Ribuan Ayam Mati

MADIUN,iNewsMadiun.id - Kebakaran hebat melanda kandang ayam di desa Mojopurno, Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun Jawa Timur, Minggu dini hari (19/01/2025). Akibatnya, ribuan ayam kehilangan mati terbakar.

Saat kebakaran terjadi, sejumlah warga hanya  sempat menyaksikan dari kejauhan. Video kebakaran itu bahkan viral media sosial. 

Warga di sekitar lokasi menyebut, kandang ayam itu milik seorang PNS Pajak berinisial SDP yang berdinas di Jakarta. Warga tersebut juga menjelaskan adanya gas dari kotoran ayam yang ditumpuk di bagian belakang kandang, sehingga mudah tersulut api.

"Pemiliknya PNS pajak, dinas di Jakarta," Ucap warga sambil menyebut nama pemilik kandang pelan-pelan dan meminta namanya dirahasiakan.

Menurut Kapolsek Wungu, AKP Eka Supriyadi, kebakaran pertama kali diketahui oleh pekerja yang bernama Candra Setiawan. Api terlihat cukup besar dibagian ujung selatan kandang yang berdekatan dengan blower. 

Pekerja tersebut kemudian membangunkan kedua rekanya untuk memadamkan api. Namun usaha tersebut sia-sia karena api sudah membesar dan tiupan angin kencang menyambar ke bagian lain.

Polisi yang tiba dilokasi melakukan penyelidikan, dan memasang garis polisi di lokasi kebakaran

"Diketahui pertama oleh pekerja kandang, Candra Setiawan. Api di dekat blower katanya, terus bangunkan rekannya untuk padamkan api. Tapi hasilnya nihil karena api sudah membesar," Ujar AKP Eka Supriyadi. 

Api baru dapat dipadamkan setelah tim Damkar Pemkab Madiun menyemprotkan Ribuan liter air ke titik api. Setidaknya butuh waktu satu jam lebih bagi tim damkar untuk memadamkan api. 

Polisi yang datang ke TKP langsung melakukan penyelidikan. Meski telah meminta keterangan awal dari sejumlah saksi, Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran. Garis polisi juga dipasang untuk mengamankan lokasi.

"Kalau penyebabnya masih proses Lidik, kerugian hanya materiil dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," tutup mantan Kasatreskoba Polres Madiun kota di sekitar lokasi kejadian.

Editor : Arif Wahyu Efendi