SURABAYA, iNewsMadiun.id - Perkembangan terbaru kasus kecelakaan maut bus pariwisata memunculkan fakta yang bikin ngeri. Penumpang bus yang merebut kemudi sopir ternyata bernama Burniat (51), yang juga tewas akibat kecelakaan itu. Burniat tidak menunjukkan gelagat aneh selama perjalanan dari Palembang ke Surabaya.
Rombongan pun kaget saat Burniat tiba-tiba merebut kemudi hingga akhirnya terjadi tabrakan hebat dan menewaskan sopir dan kernet truk. Ketua Rombongan Peziarah, Rohman, mengatakan, Burniat terlihat biasa-biasa saja. Tidak ada gelagat aneh layaknya orang depresi. Hanya saja, saat berada di kompleks Makam Sunan Ampel, laki-laki 51 tahun tersebut berucap ingin meninggal dan dikubur di kompleks makam Ampel. "Dia ngomong ingin meninggal dan dikubur di sini. Tapi kami anggap omongan biasa," katanya, Sabtu (5/3/2022).
Namun, hal itu ternyata menjadi awal timbulnya petaka. Saat rombongan peziarah melanjutkan perjalanan ke Jombang, Burniat tiba-tiba berulah, merebut kemudi dari belakang hingga bus oleng dan menabarak truk dari arah berlawanan. Nahas, pengemudi dan kernet truk tewas akibat kecelakaan ini. Kedua korban luka parah karena terjepit bodi truk yang ringsek. Tak lama berselang, Burniat juga meninggal dunia. Warga asal Palembang itu meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di RS PHC Tanjung Perak Surabaya. Kejadian ini seolah sesuai dengan omongannya yang ingin meninggal dunia.
Diketahui, bus Pariwisaya D 7610 AT oleng menabrak truk muatan biji plastik dari arah berlawanan di KM 4.400 Tol Surabaya-Dupak, Sabtu (5/3/2022). Informasi yang dihimpun, kecelakaan ini terjadi setelah seorang penumpang bus tiba-tiba merebut kemudi saat bus melaju kencang. Akibatnya, bus oleng ke kanan menabrak pembatas jalan hingga masuk ke jalur sebaliknya. Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jatim AKBP Dwi Sumrahadi membenarkan insiden kecelakaan maut tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk mengevakuasi korban tewas maupun luka. "Kecelakaan terjadi karena penumpang bus mengambil alih kemudi. Ada dugaan pelaku depresi, sekarang masih kami selidiki. Kasus ini sedang ditangani Satlantas Polres Tanjung Perak," katanya. iNews Madiun
Editor : Arif Handono