MALANG, iNewsMadiun.id - Crazy Rich Malang sekaligus Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana memohon maaf atas insiden vandalisme oknum suporter Aremania terhadap sekolah sepak bola milik Aji Santisi ASIFA. Dia menyebut tindakan tersebut bukan bentuk loyalitas tanpa batas sebagaimana dilakukan supporter terhadap Arema FC. "Itu bukan wujud loyalitas tanpa batas tapi justru merusak sportifitas sepakbola kita," katanya, Kamis (24//2022).
Selain itu dia juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut. "Atas nama Presiden Arema FC kami meminta maaf dan bertanggungjawab atas reaksi yang berlebihan yang dilakukan oknum suporter kami," tuturnya. Pria kelahiran Probolinggo tersebut mengaku telah berkomunikasi dengan Aji Santoso dan bersedia mengganti mobil operasional milik ASIFA yang menjadi objek vandalisme oknum Aremania. Pihak Arema FC terbuka dan siap tanggung jawab segala kerugian yang dialami ASIFA.
Terakhir Crazy Rich Malang ini juga mengingatkan agar para pemain segera bangkit mentalnya. Supaya tim Singo Edan kembali berada di jalur juara liga. "Usai kalah kami langsung bergerak cepat. Berusaha menguatkan mental pemain, karena sekali lagi Arema masih berada di jalur untuk menjadi juara musim ini. Itu yang harus diselamatkan," katanya. Sebagai informasi, puluhan oknum Aremania mendatangi sekolah sepakbola ASIFA milik Aji Santoso pada Rabu tengah malam (23/2/2022).
BACA JUGA
Oknum Supporter Arema FC Teror SSB Aji Santoso
Mereka melampiaskan kekecewaan kekalahan tim kebanggaannya dengan memasang spanduk umpatan kepada Aji Santoso, yang dinilai sebagai pengkhianat. Aksi coret-coret ditujukan ke tembok sekolah dan dua unit mobil operasional milik ASIFA yang tengah terparkir. Massa yang berjumlah sekitar 50an lebih ini juga mengambil bendera ASIFA, yang terpasang di dekat pintu masuk sekolah. Tak hanya itu aksi coret-coret hingga pelemparan botol minuman keras berisi cat juga dilakukan oknum tak dikenal ke pos satpam ASIFA pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.30 WIB. Beruntung tak ada korban luka maupun kerusakan yang parah dari insiden-insiden yang terjadi tersebut.
"Kami juga tanggung jawab atas kerusakan aset milik Coach Aji Santoso,” ujar pria pengusaha skin care berusia 32 tahun ini. Menurutnya, sosok Aji Santoso bagaimana pun juga merupakan putra daerah Malang yang patut dihormati, kendati tengah mengarsiteki tim rival Arema FC. Bahkan Aji sendiri telah memaafkan dan tak memperpanjang urusan tindakan vandalisme yang dialami sekolah sepakbola miliknya.
Tetapi terpenting pihaknya meminta kepada para Aremania untuk sama-sama menjaga kondusivitas Malang raya. "Sebab selama ini Arema FC dan Aremania adalah sebuah simbol pemersatu Malang Raya," katanya. Gilang juga mengingatkan kemenangan, kekalahan, dan hasil imbang dalam sebuah pertandingan sepakbola adalah hal yang wajar. Maka ketika kalah pun ia meminta semuanya harus saling berbenah diri dan menjaga sportivitas baik tim maupun suporter. "Seperti disampaikan kapten Arema FC kalau kalah kita bilang kalah dan kita harus terus berbenah. Kita jaga Arema FC sebagai klub yg memiliki martabat. Sebagai klub yang menjunjung tinggi sportifitas kami sampaikan selamat kepada Persebaya atas kemenangannya semalam," katanya.
Terakhir Crazy Rich Malang ini juga mengingatkan agar para pemain segera bangkit mentalnya. Supaya tim Singo Edan kembali berada di jalur juara liga. "Usai kalah kami langsung bergerak cepat. Berusaha menguatkan mental pemain, karena sekali lagi Arema masih berada di jalur untuk menjadi juara musim ini. Itu yang harus diselamatkan," katanya. iNews Madiun
Editor : Arif Handono