ISLAMABAD, iNewsMadiun.id - Keberadaan Kadal ekor berduri yang banyak ditemukan di gurun gersang Pakistan semakin langka. Reptil ini terancam punah demi memenuhi hasrat gairah sekssual manusia. Hewan ini diburu untuk dijadikan obat kuat paling manjur untuk mengatasi lemah syahmat.
Kadal gurun ini keberadaanya lebih banyak di pasar-pasar, seperti di pasar Raja Bazar yang terletak di kota Rawalpindi, Pakistan. Lebih dikenal sebagai “sanda tael”, obat oles ini digadang-gadang sangat manjur mengatasi masalah disfungsi ereksi. Minyaknya sendiri berasal dari lemak kadal ekor duri India yang dipanggang.
Di masyarakat yang masih menganggap seks tabu, banyak lelaki Pakistan beralih ke minyak kadal sebagai pengobatan alternatif mengatasi disfungsi ereksi. Meski ramuan tradisional ini telah diwarisi secara turun-temurun, bisnisnya tumbuh subur pada saat negara melarang penjualan obat-obatan perangsang seperti Viagra, yang dinilai bertentangan dengan ajaran Islam.
Pemburu kadal, pedagang dan tabib di Pakistan meraup keuntungan demi mengembalikan kejantanannya. Selain klaim mengatasi impotensi dan memperbesar penis, minyak kadal diyakini berkhasiat mencegah kemandulan pada laki-laki dan meredakan nyeri sendi. “Hampir 60 persen pasien saya pernah mencoba pengobatan tradisional semacam itu,” ungkap Dr. Asim Khan, ahli urologi di Islamabad, saat berbicara kepada VICE World News. Kadal-kadal yang diolah menjadi minyak termasuk spesies “rentan” atau terancam punah menurut Daftar Merah yang dikeluarkan organisasi internasional konservasi alam IUCN.
Pemburu dengan kejam mematahkan punggung kadal agar tidak bisa kabur setelah ditangkap. Hewan reptil itu lalu dibelek hidup-hidup untuk diambil lemaknya, yang kemudian diolah menjadi minyak bersama ginseng, jahe kering, kunyit, kayu manis dan tanaman rue liar. Kadang-kadang, pedagang juga menambahkan minyak kasturi yang diekstrak dari kelenjar ekor di antara pusar dan alat kelamin kijang kesturi yang terancam punah.
Editor : Arif Handono