REMBANG, iNewsMadiun.id - Gus Baha, Ulama Tafsir Al-Qur'an asal Rembang ini mengungkapkan solusi untuk orang yang banyak hutang. Dalam Islam, melunasi hutang hukumnya wajib dan tidak dibolehkan menunda-nunda pembayarannya.
Lalu, bagaimana dengan orang yang memiliki utang tetapi tidak mampu melunasinya? Mari kita simak ceramah Gus Baha berikut dilansir dari kanal Youtube. Pesan Gus Baha ini bisa menjadi solusi alternatif bagi yang punya utang banyak.
"Saya ajari sesuai riwayat, saya berkali-kali bilang saya banyak belajar itu untuk solusi, bukan untuk gagah-gagahan".
Misalnya di dunia ini Anda punya utang yang banyak. Entah untuk kebaikan atau untuk yang lain, pokoknya utang banyak terus ingin taubat. Kemungkinan dimaafkan itu kecil ketika utangnya banyak.
Nah, caranya begini, ini ada Hadis Shahih. Yang penting Anda menjadi kekasih Allah dulu, jadi orang benar dulu. Utangmu kalau bisa sebaiknya dibayar. Namun kalau tidak bisa, ya biarkan saja, namanya gak bisa bayar. Kalau sampai menjual rumah, anak istri mau ke mana?.
Nah, caranya bagaimana? Kalau kamu saleh benaran, ini masyhur ya. Jadi yang tidak bisa diampuni Allah itu "Dain" (utang). Bahkan Rasulullah tidak bersedia mensholati orang yang masih punya utang.
Jadi cerita "Dain" seperti ini. Orang syahid saja Dain (utang) nya dihisab, apalagi yang tidak mati syahid. Nabi pernah datang ke rumah salah satu sahabat kemudian bertanya: "Akana 'alaihi Dainun (apakah kamu punya utang)?"
"Punya Ya Rasulullah. Dua Dinar."
Terus Nabi bilang: "Shollu 'ala Shohibikum (temanmu sholati). Nabi tidak bersedia mensholati, tetapi menyuruh sahabat untuk mensholatinya." Itulah kehebatan Rasulullah SAW.
Walhasil, ketika Nabi ingin pulang ada sahabat yang bilang: "Ada sahabat yang bilang: "Alayya Ya Rasulullah Dirhamani (utangnya saya yang melunasi)". Kemudian Nabi kembali lagi dan bersedia mensholatinya.
Sehingga terjadi tradisi kiyai-kiyai, supaya mayit terbebas dari beban utang, diambil alih oleh yang masih hidup. Masalahnya, orang miskin yang tidak bisa membayar utang kemungkinan anaknya untuk melunasinya juga kecil.
Menurut saya yang ada dalam Hadis Shahih. Ada orang kekasih Allah, utangnya banyak. Lucu kan Wali kok banyak utang. Ya tidak apa-apa, dia kan Waliyullah (kekasih Alah). Amalnya Wali kan banyak, Walaupun ditagih banyak orang tetap cukup. Tapi lama-lama kehabisan juga.
Kemudian Allah menyampaikan ada satu Surga yang luar biasa. Saking mewahnya surga tersebut, orang-orang bertanya ini Surga untuk siapa?
Allah menjawab: "Untuk orang yang membebaskan utang". Semua pemberi utang tersebut akhirnya mengikhlaskan utangnya kepada kekasih Allah itu.
Akhirnya orang-orang zalim ikut masuk surga karena berkah mengutangi, tapi orang mukmin lho. Kita gak pernah tahu apa yang menjadi kehendak Allah. Kalau Allah sudah menghendaki, Dain yang mengutangi ini nantinya akan diganti surga.
Demikian pesan Gus Baha. Sebagai catatan, utang sebaiknya tetap dibayar apalagi bagi yang mampu. Jika tak mampu, keluarga atau orang terdekat bisa melunasinya.
Islam mengajarkan kita untuk saling tolong menolong dan saling membantu melepaskan kesulitan saudara. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan untuk melunasi utang atau bahkan membebaskan utangnya, maka dia akan mendapat naungan Allah." (HR Muslim 3006) iNews Madiun
Editor : Arif Handono