PASANGAN Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD merupakan pasangan ideal yang mempresentasikan kekuatan politik Indonesia, yaitu kekuatan politik nasionalis-religius. Pada pasangan ini tercermin potret persatuan dan kesatuan Indonesia yang ber bhineka tunggal Ika.
Persatuan Indonesia merupakan kunci untuk membangun dan memajukan Indonesia yang majemuk secara suku, agama, ras dan golongan (SARA). Sebab kemajemukan Indonesia dapat menjadi potensi atau modal sosial besar untuk kemajuan Indonesia jika dikelola secara benar oleh para pemimpin yang berpengalaman dan berfikiran maju.
Dan dapat menjadi ancaman besar yaitu disintegrasi bangsa Indonesia jika dikelola secara sembarangan apalagi oleh orang (baca: calon pemimpin) yang minim pengalaman dan berfikiran kolot.
Dari latar di atas, hemat saya sangat tepat jika rakyat Indonesia melabuhkan pilihan politiknya pada pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pemilu 2024 (14 Februari 2024). Pilihan politik terhadap pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo -Mahfud MD merupakan pilihan politik rasional, tepat dan berkemajuan.
Pilihan politik tersebut dilandasi dan didorong dalam rangka demi menjaga keberlangsungan NKRI dan mewujudkan persatuan Indonesia menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Indonesia emas adalah Indonesia 2045 yang bercita-cita menjadi negara yang resilien, sejahtera, inklusif, dan berkelanjutan, serta menjadi mercusuar inspirasional dari ASEAN. Inti dari visi ini terletak pada filosofi “Gotong Royong” dan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang menekankan semangat bekerja sama untuk manfaat yang lebih besar dan merayakan persatuan dalam perbedaan.
Selain itu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, juga mencerminkan kesatuan dan kekuatan politik masyarakat Indonesia yang majemuk, yaitu kelompok politik nasionalis-religius. Sehingga pasangan Ganjar-Mahfud merupakan wujud representasi wajah politik Indonesia yang plural, beragam identitas kultural tetapi bersatu dalam rumah besar Indonesia.
Bangunan struktur politik Indonesia secara faktual-politik terbangun oleh dua kekuatan kelompok politik, yaitu kelompok politik nasionalis dan kelompok politik religius (baca: kelompok Islam). Dalam kajian Ilmu politik, nasionalisme religius, yaitu sejenis nasionalisme yang menunjukkan negara memeroleh legitimasi politik dari persamaan agama. Secara filosofis nasionalis-religius merupakan semangat kebangsaan yang dilandasi moral dan nilai ketuhanan.
Artinya dalam bernegara apabila kita meyakini adanya Tuhan maka segala yang kita lakukan dapat terkendali. Negara Indonesia dengan perbedaan agama yang ada di dalamnya dapat berjalan sejalan jika kita saling menghormati.
Jadi nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme Pancasila religius, yakni nasionalisme yang tetap menjadikan agama sebagai dasar, yaitu dengan meletakkan ketuhanan yang maha esa di sila pertama pancasila. (Madjid, 2004: XV)
Dari kajian di atas dapat kita pahami bahwa bangunan politik Indonesia adalah bangunan politik yang dibangun oleh dua kekuatan kelompok politik yang berhaluan nasionalis dan agama. Dua kekuatan politik ini sama-sama penting, strategis dan modal sosial politik besar yang harus saling kolaborasi dan sinergi membangun kemajuan Indonesia.
Kelompok politik berhaluan nasionalis adalah kelompok kekuatan politik yang mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang memiliki tujuan yang sama demi kepentingan nasional. Para nasionalis menganggap bahwa sebuah negara bersumber dari kehendak rakyat.
Kelompok ini terwujud dalam berbagai wadah partai politik Indonesia. Dan representasi terbesar kaum nasionalis Indonesia adalah tergabung di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). PDI-P saat ini dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Indonesia, dan merupakan putri dari Presiden Pertama Indonesia Soekarno. Ideologi partai didasarkan pada filosofi nasional resmi Indonesia, yaitu Pancasila.
Adapun Capres Ganjar Pranowo merupakan kader dan anggota PDIP. Pernah menjadi Anggota DPR RI F-PDIP periode 2004-2009 dan 2009-2013, Gubernur Provinsi Jawa Tengah dua periode 2013-2023. Pada Pemilu Presiden 2024, Ganjar Pranowo berpasangan Prof Mahfud MD di usung oleh PDIP dan partai koalisi PP, Perindo dan Hanura.
Selain itu sejak muda Ganjar Pranowo juga dikenal sebagai aktivis Mahasiswa yang berhaluan nasionalis yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di UGM Yogyakarta. Sehingga sosok Ganjar Pranowo merupak sosok yang tepat mewakili kelompok kekuatan politik Nasionalis di Indonesia.
Kelompok politik berhaluan religius (agama) adalah kelompok politik berideologi Islam atau Islamisme yang berkeyakinan bahwa Islam harus menjadi pedoman bagi segala segi kehidupan manusia, baik sosial, ekonomi, politik, budaya, serta kehidupan pribadi. Kelompok Islamisme menentang paham sekularisme yang menyerukan pemisahan antara agama dengan politik. Pendukung Islamisme dapat memiliki penafsiran yang berbeda dalam menafsirkan ayat-ayat dan surat dalam Al-Quran.
Islamisme di Indonesia dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk politik identitas atau dukungan terhadap identitas Muslim. Kelompok ini terwujud dalam berbagai Partai politik di Indonesia, diantaranya Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (Sumber: Monica Ayu Caesar, https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/06/11/03000001/ideologi-partai-politik-di-indonesia-nasionalis-dan-islamis/)
Dari konsepsi diata maka sosok Cawapres Prof Mahfud MD sangat tepat dan pas mewakili dan representasi dari kelompok kekuatan politik Religius di Indonesia. Hal itu terkonfirmasi dari rekam jejak politik Prof Mahfud dalam kancah perpolitikan Indonesia.
Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P., dikenal dengan nama Mahfud MD adalah seorang akademisi, hakim, dan politisi berkebangsaan Indonesia. Salah satu politisi Indonesia yang pernah menduduki di lembaga politik lengkap dari lembaga Eksekutif (Menteri Pertahanan & Menko Polhukam), Yudikatif (Ketua Mahkamah Konstitusi) dan Legislatif (Anggota DP RI PKB) dan pernah menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB (2002–2005).
Dan sejak muda Prof Mahfud dikenal sebagai aktivis Islam Indonesia di Universitas Islam Indonesia (UII). Beliau pernah aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII), di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), di organisasi NU dan sebagainya. Sehingga sosok Prof Mahfud merupak sosok yang tepat mewakili kelompok kekuatan politik religius di Indonesia.
* Sekretaris DPD KNPI Jawa Timur &
TPD Ganjar Mahfud Jawa Timur & Ketua Umum Jaringan Nasional Marhaenis Muhammadiyah
Editor : Arif Handono