NAGPUR, iNewsMadiun.id - Awalnya dikira tumor besar di dalam perut, ternyata pria 60 tahun asal Nagpur, India, ini sedang hamil. Bayi yang dikandung pria bernama Bhagat adalah saudara kembarnya.
Secara medis, Bhagat mengalami "fetus-in-fetu" yang merupakan contoh dari "sindrom kembar menghilang". Artinya, kembaran Bhagat meninggal saat dalam kandungan ibu mereka dan kemudian diserap kembali oleh Bhagat.
Hal ini menyebabkan perut Bhagat membesar. Bhagat lantas mendapat julukan "pria hamil". Dilansir The Daily Star, Sabtu (24/6/2023), Bhagat, yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, mengabaikan pembengkakan perutnya dengan terus bekerja. Kondisi itu membuatnya diejek rekan-rekannya.
Namun pada tahun 1999, ketika tonjolan menekan diafragma dan membuatnya sulit bernapas, dia akhirnya dilarikan ke rumah sakit di Mumbai. Dr Ajay Mehta yang merawat Bhagat, langsung menduga perut tersebut mengandung tumor.
The Daily Satar lebih lanjut melaporkan bahwa dokter memotong perut Bhagat dan meraih ke dalam untuk mengambil apa yang dia yakini sebagai tumor besar, tetapi malah menemukan manusia.
“Pertama-tama keluar satu anggota tubuh, kemudian keluar anggota tubuh lainnya. Lalu beberapa bagian kemaluan, beberapa bagian rambut, beberapa anggota tubuh, rahang, dan rambut." "Kami ngeri. Kami bingung dan takjub...Yang mengejutkan dan ngeri, saya bisa berjabat tangan dengan seseorang di dalam. Itu sedikit mengejutkan bagi saya," ujarnya.
Apa Itu Fetus-in-fetu?
Menurut National Library of Medicine, Fetus-in-fetu (FIF) adalah entitas langka di mana salah satu janin vertebrata yang cacat berada di dalam tubuh kembarannya. Ini adalah kondisi yang sangat langka, dan sejauh ini John Hopkins University menemukan kurang dari 100 laporan kasus dalam ulasan ekstensif literatur mereka.
Berbagai presentasi dijelaskan dalam literatur, meskipun embriopatogenesis dan diferensiasi dari teratoma belum terbentuk dengan baik.
https://international.sindonews.com/read/1136163/46/aneh-tapi-nyata-pria-ini-hamil-kembarannya-selama-36-tahun-1687576011
Editor : Arif Handono