JAKARTA, iNewsMadiun.id - Sebanyak 13 pasien korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang mengalami gangguan kesulitan bernapas. Hal ini terjadi karena para korban telah menghirup asap tebal kebakaran di pipa bensin tersebut."Sehingga kondisi saluran napasnya itu terkena asap, ini yang sedang kita atasi agar tidak terjadi masalah-masalah medis karena asap tersebut," ujar Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Theryoto di RSPP, Jakarta Selatan, Minggu (5/3/2023).
Theryoto menjelaskan, para pasien ini mengalami pengendapan asap di paru-parunya. Mengenai 11 pasien yang dirawat non-ICU, tim medis fokus pada penanganan luka bakar. "Kasus untuk non-ICU itu fokus kami adalah di dalam perawatan lukanya, agar tidak terjadi infeksi," katanya.
Pasien ICU kini tengah ditidurkan atau dibius. Lalu, pasien non-ICU dalam kondisi sadar sepenuhnya. "Kalau untuk yang di ICU istilahnya semuanya kita tidurkan semua karena memang prosedur di dalam medis itu agar yang bersangkutan itu istilahnya bisa mempercepat pemulihan," kata Theryoto.
Dikutip dari laman resmi Departemen Kesehatan New York State, asap kebakaran mengandung campuran partikel dan bahan kimia yang dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon tak sempurna.
"Semua asap itu mengandung karbon monoksida, karbon dioksida, dan partikel kecil. Bahkan, asap dapat mengandung banyak bahan kimia termasuk aldehid, gas asam, sulfur dioksida, nitrogen oksida, hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), benzena, toluena, stirena, logam, dan dioksin," demikian keterangan Departemen Kesehatan New York dikutip MNC Portal, Sabtu (4/3/2023)
Editor : Arif Handono