Wuihh, Taliban Bikin Super Car dengan Mesin yang Katanya Pakai Corolla

Terutama ketika Taliban kembali berkuasa. "Petualangan ini akan dimulai di Afghanistan dan nanti bisa saja go international," kata Mohammad Riza Ahmadi. Kreasi ENTOP dan ATVI itu langsung mendapat apresiasi dari beberapa petinggi Taliban.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengunggah foto Mada 9 di sosial media miliknya. Dia mengatakan Mada 9 merupakan kebanggaan Afghanistan. "Saya ingin mengucapkan Departemen Pendidikan Vokasi, di mana di bawah mereka negara ini bisa memberikan sebuah layanan yang berharga," tulis Zabihullah Mujahid melalui akun Twitter miliknya.

Menteri Pendidikan Tinggi Taliban Abdul Baqi Haqqani dalam sebuah tayangan video peluncuran Mada 9 mengaku bahagia melihat mobil sport itu langsung. Dalam sambutannya, dia mengatakan mobil tersebut merupakan bukti upaya keras Taliban yang ingin memberikan masyarakat Afghanistan pendidikan keagamaan yang seimbang dengan sains moderen.

 Mada 9 saat ini memang masih dalam bentuk purwarupa. Hanya saja pengembangan sisi teknis mobil tersebut jadi perhatian banyak orang. Pasalnya banyak orang ingin tahu jantung mekanis atau mesin yang digunakan Mada 9. Situs Carbase mengatakan mobil tersebut diyakini menggunakan mesin Toyota Corolla. Hanya saja mereka ragu bagaimana mesin tersebut bisa menggelontorkan tenaga yang besar.

Pasalnya mesin itu paling maksimal hanya memiliki tenaga sebesar 132 daya kuda dan torsi maksimal 171 Nm. "Tapi memang mesin yang sama digunakan juga di mobil Lotus Elise. Bisa saja mereka memiliki rekayasa tersendiri," tulis Carbase. Sementara pejabat dari ATVI, Ghulam Haidra Shahamat membenarkan penggunaan mesin Toyota itu. Mesin itu tidak mentah-mentah langsung dipasang di Mada 9. Mesin itu terlebih dulu dimodifikasi agar bisa mendapatkan tenaga yang maksimal. "Jika ditingkatkan kapasitasnya, mesin itu sudah sangat cukup kuat," terangnya.

https://otomotif.sindonews.com/read/993951/120/taliban-bikin-supercar-dengan-mesin-misterius-1673514064?showpage=all

Editor : Arif Handono