JAKARTA, iNewsMadiun.id - Para ilmuwan menemukan spesies baru dari genus ular Gonyosoma di Pulau Hainan, China. Spesies baru tersebut diberi nama Ular badak Hainan (Gonyosoma hainanense) karena kepalanya memiliki tanduk.
Gonyosoma adalah genus ular dalam keluarga Colubridae (umumnya dikenal sebagai colubrids). Genus ini terdiri dari hampir 10 spesies endemik Asia Selatan. Spesies yang baru diidentifikasi namanya Gonyosoma hainanense , menghuni hutan hujan subtropis Pulau Hainan di Provinsi Hainan, China.
“Pulau Hainan terletak di China selatan, menghadap Semenanjung Leizhou di Guangdong, melintasi Selat Qiongzhou di utara, Guangxi dan Vietnam melintasi Teluk Beibuwan di barat, dan Laut China Selatan di selatan,” kata Li-Fang Peng, peneliti dari Anhui Normal University dan Huangshan Noah Biodiversity Institute.
“Ini adalah pulau terbesar kedua di China. Luasnya lebih dari 30.000 km2 dan menampung banyak spesies endemik,” tambahnya. Li-Fang mengatakan, enam spesimen spesies baru diperoleh dari Pegunungan Diaoluoshan. Terdiri dari seekor ular remaja dan satu betina dengan enam telur di Pegunungan Jianfengling.
Gonyosoma hainanense paling mirip dengan spesies dekatnya, Gonyosoma boulengeri. Kedua spesies ini memiliki tonjolan bersisik di bagian depan mimbar, berbeda dari kerabat lainnya. “Gonyosoma boulengeri pertama kali ditemukan pada 1897 berdasarkan enam spesimen dari Teluk Tonkin di Vietnam,” beber Li-Fang.
“Nama umumnya, ular badak, berasal dari tonjolan bersisik yang khas di ujung distal mimbarnya,” tambahnya. Pada ular dewasa, Li-Fang melanjutkan, tubuhnya berwarna hijau dan perutnya hijau kekuningan.
Sebelumnya, ular badak dianggap satu spesies, yaitu Gonyosoma boulengeri, dan dilaporkan dari provinsi Hainan, Guangxi, Guangdong, dan Yunnan di Tiongkok, serta Vietnam.
Gonyosoma hainanense memiliki panjang total antara 65 cm dan 93 cm. Spesies ini memiliki kepala segitiga dan mata besar dengan pupil bulat. Ular tersebut juga memiliki tonjolan khas, bersisik di bagian depan moncongnya, dengan panjang sekitar 1 cm.
“Gonyosoma hainanense umumnya arboreal dan nokturnal,” kata Li-Fang. “Selain itu, ini adalah ovipar dengan ukuran enam telur (putih) dan masa inkubasi 62 hari.” Penemuan Gonyosoma hainanense dilaporkan dalam makalah di jurnal ZoologicalResearch.
Sumber https://sains.sindonews.com/read/970553/768/spesies-baru-ular-langka-bertanduk-ditemukan-di-pulau-hainan-1671120726
Editor : Arif Handono