Jangan Kaget, Waktu Tempuh Kereta Api Surabaya-Jakarta Lebih Cepat 30 Menit, Kini hanya 9 Jam

SURABAYA, iNewsMadiun.id - Waktu tempuh kereta api yang melayani Surabaya-Jakarta kini lebih cepat 30 menit dari biasanya. Kereta Api rute Surabaya-Jakarta dari Stasiun Pasar Turi ke Stasiun Gambir membutuhkan waktu 9 jam 2 menit, atau lebih cepat 30 menit dari biasanya. Percepatan waktu tempuh ini terjadi untuk lima kereta api jarak jauh dari Daop 8 Surabaya, yakni KA Sembrani (Surabaya Pasarturi-Gambir PP) dan KA Bima (Surabaya Gubeng-Gambir PP).

Selain itu, ada KA Turangga (Surabaya Gubeng-Bandung PP), KA Harina (Surabaya Pasar Turi - Bandung PP), dan KA Pasundan (Surabaya Gubeng-Kiaracondong PP).

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, percepatan waktu tempuh perjalanan merupakan inovasi yang dilakukan KAI dengan tujuan pelanggan lebih cepat sampai di tujuan. Percepatan waktu tempuh perjalanan KA ini terwujud melalui perbaikan prasarana oleh KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.  "Di antaranya pembangunan jalur ganda, peningkatan kualitas material jalan rel, meng-upgrade sistem persinyalan, merekayasa geometri lengkung, serta memperbaiki kualitas perawatan jalan rel dan jembatan," kata Luqman Arif, Rabu (28/9/2022). 

Perbaikan-perbaikan yang dilakukan tersebut membuat kecepatan perjalanan KA maksimal. Bila sebelumnya 105 kilometer (km) per jam menjadi 120 km per jam.  Meski ada peningkatan kecepatan, Luqman memastikan keselamatan perjalanan KA tetap diutamakan. "Waktu perjalanan yang semakin singkat berpengaruh terhadap perubahan jadwal keberangkatan KA. Kami imbau kepada calon pelanggan untuk memperhatikan betul jadwal keberangkatan KA mulai 28 September 2022," katanya. 

Sementara itu, pada momen HUT KA ke-77, PT KAI (Persero) Daop 8 Surabaya juga bekerja sama dengan tenant di stasiun untuk memberi diskon kepada penumpang maupun pengunjung yang berbelanja di gerai yang tersedia di stasiun. Beberapa di antaraya di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Stasiun Malang, Stasiun Wonokromo, Stasiun Mojokerto, dan Stasiun Sidoarjo.

Editor : Arif Handono