Dari perolehan nilai tim secara total, dijelaskan Aleams Barra bahwa ada perbaikan capaian nilai yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2021 kata dia, nilai total tim adalah 99, sedangkan pada tahun ini nilai totalnya adalah 151. Akan tetapi, kenaikan seperti ini tidak hanya dialami oleh Indonesia tapi juga oleh negara-negara lain yang tingkat kenaikan nilainya lebih tinggi dari kenaikan yang dialami oleh Indonesia.
“Dengan demikian meskipun nilainya naik, rangking relatif Indonesia terhadap negara lain mengalami penurunan, dari rangking 32 menjadi rangking 38,” ungkapnya.Namun demikian ia mengaku bangga, karena peserta Indonesia yaitu Rafael nyaris mendapatkan mendapatkan emas dengan hanya terpaut dua angka. Begitupun Sandy yang nyaris mendapatkan Perak dengan terpaut satu angka saja.
Aleams berharap agar di masa mendatang pembinaan bagi peserta IMO dapat diselenggarakan secara luring. Mengingat pelatihan secara daring memiliki banyak keterbatasan.
“Pembinaan dan pelatihan secara offline sangat penting bagi tim Matematika karena para junior bisa melakukan diskusi mendalam dengan seniornya. Diskusi online selama ini menjadi tantangan tersendiri karena ilmu dari kakak-kakaknya yang mengikuti kompetisi sebelumnya tidak sepenuhnya turun ke adik-adiknya,” jelasnya.
Barra mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang terjadi membuat frekuensi diskusi yang dapat mereka lakukan secara luring saat masa persiapan menjadi sangat minim.
“Sebelum pandemi, pembinaan dapat berlangsung selama empat minggu. Namun sekarang kita hanya bertemu maksimal 15 hari dan semuanya online. Beruntung, sebelum berangkat, kita bertemu secara langsung selama tiga hari,” terangnya.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono