MALANG, iNewsMadiun.id - Pelari maraton yang hilang di Gunung Arjuno telah ditemukan oleh tim pencari gabungan. Pria bernama Yurbianto Basri (46) ini ditemukan oleh tim SAR pada Selasa malam (5/7/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.
Sang pria ini awalnya mengikuti kompetisi lari lintas alam dengan rute ke Gunung Arjuno dari kawasan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Berikut sederet fakta yang dirangkum MNC Portal terkait hilangnya pelari tersebut.
10. Mengikuti Lomba Lari Lintas Alam
Yurbianto Basri, awalnya mengikuti lomba lari dari kawasan Prigen, dengan tujuan menuju Gunung Arjuno kemudian kembali lagi. Total ada 712 peserta yang mengikuti lomba lari lintas alam bertajuk Mantra Summit Challenge 2022 yang digelar 2 - 3 Juli 2022.
Sedangkan Yurbianto Basri terdaftar sebagai lomba lari kategori 116 K dengan nomor peserta 18. Selain kategori 116 K terdapat empat kategori lainnya yakni 21K, 37K, 55K, dan 75K.
Untuk kategori 55K, 75K, dan 116K sebagaimana poster yang dibuat panitia harus menyiapkan perbekalan tas di Posko Pendakian Gunung Arjuno di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
9. Rute Lari Lintas Alam di Gunung Arjuno
Yurbianto Basri sebagaimana ratusan peserta lainnya seharusnya melintasi rute menuju Pos Budug Asu melewati jalur pendakian menurun ke arah Mahapena yang ada di pos tiga pendakian.
Namun saat registrasi di pos Budug Asu yang disiapkan panitia. Keberadaan Yurbianto ini tak lagi diketahui. Padahal jika mengacu waktunya pada Sabtu 2 Juli 2022, pukul 19.02 WIB, seharusnya dia sudah melewati pos tersebut.
8. Panitia Sempat Lakukan Pencarian Mandiri
Sebelum dinyatakan hilang oleh tim pencari, panitia terlebih dahulu melakukan penyisiran dari pos puncak Gunung Arjuno sebagaimana dia dilaporkan terakhir kali oleh panitia pada Sabtu 2 Juli 2022 pukul 19.02 WIB. Panitia Mantra Summit Challenge 2022 lantas mengerahkan tim sweeper kategori 116K dan 75K menyisir jalur Arjuno - Budug Asu pada Sabtu, 2 Juli 2022 mulai pukul 21.00 WIB. Namun tidak menemukan keberadaan ybs sepanjang jalur lomba sampai Budug Asu.
Selanjutnya tim panitia kemudian mengerahkan kembali tim sweeper 55K yang menyisir jalur dari puncak Arjuno sampai ke Wonorejo melewati Mahapena dan Savana tidak menemukan keberadaan yang bersangkutan.
7. Survivor Tidak Ditemukan
Pada Minggu 3 Juli 2022 pukul 18.00 WIB, semua peserta seharusnya sudah tiba di finish line, baik dengan finish maupun proses evakuasi. Semua peserta tercatat sudah masuk, kecuali peserta nomer 18.
Panitia lantas mengonfirmasi keberadaan peserta nomor 18 pada Minggu 3 Juli 2022 pukul 18.00 WIB. Setelah konfirmasi final keberadaan peserta nomor 18 tidak ada kejelasan, panitia mengundang teman dekat peserta, dan bersama-sama dengan panitia menghubungi pihak keluarga, untuk menjelaskan dan klarifikasi beberapa hal mengenai peserta nomor 18.
Setelah berkomunikasi dengan pihak terdekat dan keluarga yang bersangkutan, panita menghubungi pihak Tahura R Soerjo untuk melaporkan kejadian. Pencarian pun mulai dilakukan sejak Minggu dini hari (3/7/2022).
6. Pengelola Wisata Gunung Arjuno Kerahkan Tim Evakuasi
Setelah laporan hilang kontak pihak keluarga ke Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo selaku pengelola kawasan Gunung Arjuno-Welirang, tim pun melakukan pencarian awal.
Kepala Tahura R. Soerjo Ahmad Wahyudi mengungkapkan, penyisiran dilakukan dari jalur Lawang, Kabupaten Malang serta dari arah Sumber Brantas, Kota Batu, Jawa Timur, dengan mengerahkan 29 personel gabungan. "Ada dua tim yang diberangkatkan untuk pencarian penyintas. Totalnya sebanyak 29 personel dikerahkan,” ucap Wahyudi pada Senin kemarin.
5. Jalur Pendakian Gunung Arjuno Ditutup Sementara
Buntut proses pencarian Yurbianto Basri, Tahura R. Soerjo memutuskan menutup seluruh aktivitas pendakian ke kawasan Gunung Arjuno-Welirang. Penutupan demi memudahkan fokus pencarian kepada survivor yang bersangkutan.
Kepala Taman Hutan Rakyat (Tahura) R. Soerjo Ahmad Wahyudi membenarkan informasi penutupan jalur pendakian menuju Gunung Arjuno. "Saat ini masih proses pencarian. Jalur pendakian ditutup selama proses pencarian," ungkap Ahmad Wahyudi.
4. Sempat Kirim Sinyal SOS dan Titik Koordinat
Kendati hilang, diduga kuat Yurbianto Basri masih membawa handphone miliknya. Hal ini karena ia sempat mengirimkan sinyal SOS pada Senin malam.
Komandan Tim Basarnas Surabaya, Andrias Pramudia Kusuma mengatakan, sinyal SOS yang dikirim Yurbianto Basri (46), peserta lari maraton lintas warga Jalan Pemandangan 2, Jakarta Utara, berada jauh diatas Pos 4 jalur pendakian Gunung Arjuno. Berdasarkan titik koordinat, lanjut Andrias, lokasinya berada di kawasan Cemorosewu atau masih diatas Alas Lalijiwo.
"Mulai pagi tadi, SRU (Search and Rescue Unit) gabungan dari Basarnas dan relawan berangkat dari Pos 2 menuju titik koordinat sinyal SOS dikirim. Lokasinya di kawasan Cemorosewu," ucap Andrias.
Yurbianto pun diketahui juga berhasil mengirimkan titik lokasi korban menggunakan percakapan WhatsApp. Titik ini lantas diidentifikasi tim Basarnas pada 7°47'10.68"S 112°36'8.34"E.
3. Sempat Sakit Sebelum Naik Gunung Arjuno
Penuturan panitia kepada Basarnas Jawa Timur menyebut, Yurbianto Basri sempat dalam kondisi sakit atau tidak fit sebelum mengikuti lomba lari maraton ke Gunung Arjuno itu.
"Dia sakit, jadi dia pada waktu event sudah sakit," ucap Komandan Basarnas Surabaya Andrias Pramudya Kusuma ditemui MNC Portal, di Pos Pendakian Gunung Arjuno Lawang, pada Selasa (5/7/2022).
Hal ini disebut Andrias diceritakan panitia Mantra Summit Challenge 2022 dari Yurbianto Basri (46) warga Jalan Pemandangan 2, Jakarta Utara, namun sang peserta tetap memutuskan ikut lomba lari maraton.
"Ya panitia bilang, jadi dia sudah dikonfirmasi ulang gimana bapak jadi ikut atau nggak, terus bilang jadi
2. Pencarian Massal Dilakukan
Setelah memastikan ada sinyal SOS dan yang dikirim tim lantas memutuskan pencarian massal sejak Selasa pagi (5/7/2022). Total ada 57 personel yang terbagi dalam 6 tim dikerahkan.
Pantauan MNC Portal di Pos Induk Pencarian di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, sejumlah aktivitas tim pencari dilakukan. Tim silih berganti turun dan naik demi melakukan distribusi logistik.
Bahkan terakhir ada tim tambahan dari Basarnas yang baru naik sekitar pukul 16.30 WIB dari posko pendakian di Desa Wonorejo itu. Mereka menggunakan sepeda motor trail dan mobil dobel gardan ke lokasi terdekat dari titik koordinat yang telah dikunci oleh tim.
Setelah dilakukan pencarian tim akhirnya berhasil menemukan Yurbianto dengan kondisi lemas dan kedinginan, namun secara fisik tampak sehat pada Selasa malam sekitar pukul 21.00 WIB.
1. Misteri Hilangnya Sang Pelari di Gunung Arjuno
Hilangnya sang pelari di Gunung Arjuno memunculkan misteri. Apalagi titik SOS awal yang sempat dikirimkan berada di Cemorosewu atau berada di atas Lalijiwo.
Konon cerita - cerita yang beredar di kalangan warga Desa Wonorejo memang kerap kali pendaki atau survivor kehilangan arah di Lalijiwo. Bahkan sebutan nama Lalijiwo dalam bahasa Jawa, atau yang berarti lupa jiwa karena itu kerap kali terjadi hilang ingatan saat naik gunung.
"Sering orang kalau sombong, tidak fit, atau hilang konsentrasi itu kayak ada yang ngajak, terus akhirnya hilang sendiri," kata Kasman, warga Desa Wonorejo saat berbincang.
Bahkan mitos lainnya disebutkan bila seseorang menginjak akar mimang di Gunung Arjuno maka hal itu bertanda tidak baik. Satu hal lagi dari cerita - cerita warga yang beredar, bila kawasan pos pendakian utama di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, diselimuti kabut tebal dan hujan, biasanya ada kejadian orang hilang.
"Dulu yang anak Pasuruan hilang itu juga gitu. Ya tergantung kalau dia bisa fisiknya kuat, berdoa sama Tuhan bisa ketemu selamat. Tapi nggak sedikit yang meninggal di sini (di Gunung Arjuno)," tutur Kasman.
Entah percaya atau tidak, tapi selama ini hal itu disebut memang terjadi. Termasuk adanya akar mimang yang diduga kuat tumbuh di hutan belantara Gunung Arjuno.iNèwsMadiun
Editor : Arif Handono