Rumah tersebut diketahui milik Haji Abdullah Ambuwaru. Pada masa itu, salah satu hal paling penting adalah ketika Ir Soekarno di tengah keterasingannya di bawah pohon sukun, sebagai salah satu tempat beliau menggali pemikiran tentang dasar Negara yang kemudian dirumuskan Panitia Sembilan menjadi Pancasila pada 1945.
Pada 18 Oktober 1938, tepat empat tahun, sembilan bulan dan empat hari, Soekarno dipindah dari Ende ke Bengkulu.
Selepas Indonesia merdeka, pada 1951, Soekarno yang saat itu menjadi Presiden Republik Indonesia mengunjungi Ende untuk pertama kalinya. Ia bertemu Haji Abdullah Ambuwaru dan menyatakan keinginannya agar rumah tersebut dijadikan museum.
Pada kesempatan kunjungan kedua tahun 1954, Ir Soekarno meresmikan rumah itu sebagai “Rumah Museum” pada 16 Mei 1954
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait