Ia melanjutkan, penjaga masjid juga mengatakan kepada jamaah untuk tidak membuka pintu dan berusaha pergi, karena khawatir tentara zionis Israel menembakkan granat yang dapat membakar karpet.
"Kami merasa hancur dan marah," tambahnya, "Tapi pada akhirnya kami juga senang bahwa kami hadir. Jika kami meninggalkan ruang sholat, polisi akan memaksa kami keluar dari masjid. Kami memutuskan untuk tetap teguh melindunginya."
Sementara itu, ratusan orang Israel yang dilindungi oleh pasukan bersenjata lengkap terus-menerus menyerbu halaman masjid dalam kelompok yang berbeda selama penyerangan.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait