JAKARTA, iNewsMadiun.id - Polisi kembali membekuk satu orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) pelaku pengeroyokan dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando saat aksi 11 April di Gedung DPR/MPR. Satu orang yang ditangkap adalah Dhia Ul Haq. Dhia adalah satu dari empat orang DPO. Diduga pelaku adalah yang pertama kali melakukan pemukulan terhadap Ade Armando. "Iya (Dhia Ul Haq ditangkap). Nanti kita rilis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dihubungi, Rabu (13/4/2022).
Sebelumnya, polisi menangkap dua orang tersangka pelaku pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando. Masih ada empat tersangka lain yang saat ini telah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang dan dialakukan pengejaran.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, setelah melakukan penyidikan menetapakan enam orang tersangka. Empat orang jadi ditetapkan sebagai DPO dan diminta untuk segera menyerahkan diri.
"Kita tetapkan enam tersangka untuk perkara yang korbannya Ade Armando. Dua dari enam yang diamankan sedang dalam pemeriksaan belum kita tampilkan masih dalam perjalanan dari tempat penangkapan," kata Ade Hidayat, Selasa (12/4/).
Dua dari enam orang tersangka yang ditetapkan sebagai tersangka, penyidik sudah menangkap Tiga orang tersangka. Tiga orang tersangka yang ditangkap pertama Mohammad Bagja ditangkap di Jakarta, kemudian kedua bernama Komar diamankan di Jonggol, Jawa Barat. Yang ketiga Dhia Ul Haq. Dua orang lagi yang diketahui bernama Ade Purnama dan Abdul Manaf, masih buron. Para DPO diminta segera menyerahkan diri ke pada pihak kepolisian. "Kami imbau dan kami ekspos sengaja hari ini untuk segera menyerahkan diri," jelasnya. Para tersangka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menambahkan, dari enam orang yang sudah teridentifikasi, tiga pelaku sudah berhasil diamankan. "Polda Metro Jaya berhasil melakukan identifikasi pada pelaku pemukulan Ade Armando. Ada enam orang yang kami jadikan tersangka," kata Zulpan.
Kombes Pol Zulpan melanjutkan, hasil pemeriksaan awal terhadap Muhammad Bagja, dia melakukan pemukulan karena kesal dengan perkataan Ade Armando di media sosial. "Bagja sampaikan dalam pemeriksaan yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban di media sosial," kata Zulpan.
Zulpan menambahkan, Bagja kesal karena perkataan Ade Armando di media sosial yang selalu memunculkan polemik di masyarakat dan Bagja tidak setuju akan hal itu. Ia langsung menghampiri Ade Armando dan memukulinya."Selama ini ia lihat di medsos Ade suarakan hal-hal bertentangan dengan pelaku sehingga lakukan pemukulan," katanya. Adapun
pelaku Komar hanya ikut-ikutan dan terprovokasi oleh massa ketika berlangsungnya pengeroyokan. "Komar melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi yang ada di TKP," kata Zulpan.
Pelaku yang ditangkap lainnya Dhia Ul Haq. Dia tertangkap di Pondok Pesantren Kawasan Serpong, Tanggerang Selatan. Dhia yang saat demo itu terlihat memakai topi hitam, melakukan penyerangan pertama kali terhadap Ade Armando. "Iya (Dhia Ul Haq ditangkap)," kata Kombes Pol Zulpan.
Pada bagian lain, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjenguk Ade Armando di RS Siloam Semanggi, Jakarta Selatan pada Selasa (12/4/2022). Pantauan di lokasi, Jenderal bintang dua itu datang ke rumah sakit sekitar pukul 13.00 WIB, dikawal dengan ajudannya. Ia kemudian menuju ke ruangan tempat Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) dirawat.
Setengah jam kemudian, Fadil tampak keluar dari pintu lift lobby. Kepada wartawan, ia mengatakan, kondisi Ade Armando perlahan semakin membaik. "Baik-baik aja, sudah makin membaik ya," kata Fadil.
Selama menjalani perawatan, Ade Armando sempat muntah darah. "Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," kata Sekretaris Jenderal PIS Nong Darol Mahmada kepada wartawan, Selasa (12/4/2022).
Nong mengatakan, saat ini tim kedokteran sedang berusaha menangani Ade Armando. Ia juga meminta doa kepada seluruh rakyat agar kondisinya membaik. "Saat ini kondisi Ade Armando masih terus dalam pantauan dokter. Dia menderita luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur badannya," ungkapnya.iNews Madiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait