“Kami sepakat untuk habisi klitih di Yogyakarta,” kata Acun Hadiwijoyo, yang juga Kerabat Keraton Yogyakarta ini. Prajurit Klitih Sinyo mengatakan, klitih telah menimbulkan rasa tidak nyaman di masyarakat. Untuk itulah semua warga Yogyakarta harus ikut membasmi klitih. “Kalau tidak kita sendiri siapa lagi yang harus memberantas. Klitih telah meresahkan masyarakat dan wisatawan,” ujarnya.
Sementara itu Fandi dari Komunitas Macan Kecil mengatakan kasus kejahatan jalanan sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun saat ini kembali muncul yang dilakukan anak-anak remaja yang sedang mencari jati diri. “Kalau mau memberantas klitih harus diawali dari narkotika. Para pelaku ini kerap menggunakan pil, miras agar berani melakukan aksi di jalanan,” katanya.
Petugas melakukan olah TKP di lokasi siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta terkena hantaman gir.
Terpisah, Polda DIY meningkatkan frekuensi patroli malam dan razia di jalan raya selama Ramadhan untuk mencegah munculnya kasus kejahatan jalanan atau klitih Yogya. Selain itu, personel di lapangan juga ditambah jumlahnya. Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan patroli biasanya paling tidak satu malam tiga 'trip' akan ditambah. "Sesuai kebutuhan nanti kami tambah lagi menjadi lima sampai enam trip," kata Yuliyanto di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (5/4/2022).
Untuk mendukung peningkatan patroli, menurut dia, personel yang bertugas di lapangan juga ditambah dengan jumlah yang disesuaikan dengan situasi kerawanan di masing-masing wilayah. Yuliyanto mengatakan, selain menggencarkan patroli hingga tingkat polsek, petugas juga bakal menggelar pemeriksaan kepemilikan senjata tajam atau peralatan lain yang memungkinkan digunakan untuk berbuat kejahatan. "Jadi mohon maaf misalnya nanti masyarakat diperiksa di jalan pada malam hari. Itu semata-mata untuk menjaga situasi kamtibmas," kata Yuliyanto.
Selain diupayakan pihak kepolisian, menurut dia, jaminan keamanan selama Ramadhan juga dapat diwujudkan oleh masyarakat di lingkungan masing-masing. "Jaminan keamanan bisa dilakukan oleh kami, bisa juga oleh masyarakat dengan berpartisipasi ikut ronda malam, ikut jaga," kata dia. Polda DIY, kata Yuliyanto, juga melarang warga menyalakan petasan untuk menjaga keamanan serta ketenangan beribadah selama Ramadhan. "Misalnya ada (menyalakan petasan) akan kami amankan mercon-nya supaya tidak diledakkan, supaya tidak mengganggu orang lain," katanya. iNews Madiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait