Nenek Turah awalnya lepas dari pengawasan keluarga dan pergi meninggalkan keluarga. Dengan berbekal uang saku yang dimilikinya, lansia ini menaiki bus antar kota antar provinsi menuju Batang.
"Dia hanya berbekal uang saku, tidak membawa identitas KTP. Petugas Dinas Sosial Kabupaten Batang mengetahui domisili nenek Turah dengan berkoordinasi melalui Dinas Sosial daerah lainnya termasuk DKI Jakarta yang memiliki daftar orang hilang," kata Sarmudi.
Menurut Sarmudi, keluarga mengakui hilangnya sang nenek ini merupakan kejadian yang keempat kalinya. Sarmudi meminta keluarga lebih meningkatkan pengawasan agar kejadian ini tidak terulang lagi.
"Informasi keluarganya nenek Turah ini sudah empat kali menghilang karena lepas pengawasan. Kami meminta keluarga untuk meningkatkan pengawasan terhadapnya dan tidak memberikan uang saku bernilai cukup besar yang bisa dijadikannya sebagai ongkos menaiki transportasi umum," katanya. iNews Madiun
Editor : Arif Handono