Supriyanto percaya bahwa insiden ini adalah pertanda buruk beberapa minggu sebelum kejadian tragis menimpa kakaknya. "Keluarga diberi pakaian putih. Seharusnya itu untuk Subhan, tapi tidak muat, jadi diberikan kepada saudara ipar. Setelah mendengar tentang kejadian kemarin, kami menyadari bahwa pakaian putih itu bertuliskan 'Super Tucano'," katanya.
Sementara itu, Santini, ibu Subhan, menyebut bahwa anaknya telah berpamitan sebelum pergi ke Yogyakarta untuk menemani anak tertuanya yang akan lulus sebagai taruna di Akademi Militer. Subhan telah menyebut tentang tugas di luar negeri namun tidak secara khusus menyebut Palestina untuk menghindari kekhawatiran.
"Dia mengatakan mungkin dia harus terbang untuk sebuah tugas tetapi tidak menyebutkan itu ke Palestina. Dia tidak berpamitan sebelum penerbangan terakhir ini. Dia hanya menyebutkan bahwa dia akan mengantar anaknya untuk penugasan taruna," kata Santini, seorang wanita berusia 73 tahun.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait