Tentara itu menghabiskan 11 jam di Iran dan sekali lagi dengan penumpang lain, naik pesawat pengganti dan terbang ke Uni Emirat Arab. Iran dan Israel telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun. Ketegangan antara dua negara yang menjadi musuh bebuyutan ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Ketegangan juga berkobar antara kedua negara karena negosiasi yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia tetap menemui jalan buntu. Dengan tidak adanya kesepakatan yang akan mengekang kegiatan nuklir sensitif Iran dengan imbalan pencabutan sanksi AS, Teheran telah mengurangi komitmennya dan memperluas kegiatan nuklirnya.
Laporan tentang tentara Israel itu muncul saat Teheran menuduh Israel melakukan serangkaian pembunuhan dan sabotase baru-baru ini di dalam Republik Islam Iran. Beberapa laporan menunjukkan bahwa penerbang Israel Ron Arad, yang ditembak jatuh di Lebanon pada 1986, dilaporkan dikirim ke Iran. Juga diyakini bahwa William Buckley, kepala stasiun Badan Intelijen Pusat Beirut yang disandera pada tahun 1984, dikirim ke Iran untuk diinterogasi dan disiksa sampai mati. Iran telah menolak kedua laporan tersebut.
Artikel ini telah diterbitkan di https://international.sindonews.com/read/932713/43/ketika-tentara-israel-berada-di-pesawat-yang-mendarat-darurat-di-iran-1667610668?showpage=all
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait