"Jadi, sewaktu kebakaran itu ketinggian warteg kan cukup tinggi, sedangkan di sebelahnya itu bangunan semi permanen. Begitu api kena bangunan semi permanen di sebelahnya dia ambruk. Nah api menjalarnya ke bagian belakang, kalau bangunannya (tingginya) sama (dengan rumah warga lainnya) habis juga," tuturnya.
Dia menerangkan, api yang membakar sempat merember ke bagian belakang warteg dan rumah warga lainnya.
"Ada yang kebakar juga (bagian belakangnya), dia jebol sebelah kiri," tuturnya.
Dia menambahkan, saat terjadinya kebakaran, rumahnya turut ludes terbakar api, saat kejadian cuacanya cukup terik dan berangin. Api akhirnya cepat merembet ke rumah-rumah lainnya, yang mana umumnya rumah warga bangunan semi permanen.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait