Dijelaskan dia, tidak ada maksud apa-apa membuat konten tersebut, selain hiburan semata.
"Maksud hati hanya sebagai konten-konten biasa saja, tanpa ada maksud melanggar norma-norma agama atau adat istiadat Minang Kabau. Kemudian dikomenlah oleh salah satu lembaga MUI Kota Payakumbuh," jelasnya.
Dilanjutkan dia, komen dari MUI itu membuat karir yang dirintisnya sejak awal hingga kini hancur berkeping-keping.
"Mulai dari komen MUI itulah malapetaka itu hadir. Karir yang aku bangun sekian lama hancur hanya gara-gara komen MUI yang sangat tidak objektif. Dengan melaporkan aku ke Wali Kota Payakumbuh," jelasnya.
Parahnya lagi, akibat komenan itu dirinya dipecat oleh Wali Kota sebagai Camat Payakumbuh.
"Dan akhirnya aku diberhentikan menjadi camat di Payakumbuh Timur terimakasih MUI kota Payakumbuh sudah membuat hancur semua impian aku," pungkasnya. Hingga berita ini diturunkan, media ini masih coba melakukan konfirmasi dan belum ada keterangan.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait