Ashraf al-Qaisi (46) mengatakan dia tidak berpikir dua kali sebelum mengizinkan buldoser menghancurkan seluruh rumahnya untuk membantu tim penyelamat mencapai tetangganya yang terkubur di bawah puing-puing. “Ini adalah malam tersulit dalam hidup saya,” kata al-Qaisi kepada Al Jazeera, Senin (8/8/2022).
“Saya sedang duduk di rumah saya bersama istri dan enam anak saya sampai kami tiba-tiba mendengar suara tembakan, dan sebagian dari langit-langit runtuh. Salah satu putra saya terluka.” Al-Qaisi berlari keluar hanya untuk menemukan sejumlah rumah tetangganya telah hancur total oleh pengeboman militer Israel. "Ini adalah saat-saat yang sulit. Darah, potongan tubuh, jeritan di bawah puing-puing, mayat ditarik keluar dan terluka,” kata al-Qaisi.
“Sangat sulit bagi buldoser untuk mencapai rumah yang ditargetkan, jadi saya membiarkan buldoser menghancurkan seluruh rumah saya untuk menyelamatkan tetangga saya di sebelah,” ujarnya kepada Al Jazeera saat dia berdiri di atas puing-puing rumahnya. Meskipun al-Qaisi menganggur dan tidak memiliki penghasilan untuk menghidupi keluarganya, dia mengatakan dirinya tidak ragu untuk mengizinkan kru penyelamat untuk menghancurkan rumahnya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait