6. CD Polillas Ceuta
Selanjutnya, ada CD Polillas Ceuta asal Spanyol yang juga diakuisisi pengusaha Indonesia. Batavia Sport Group (BSG) mengakuisisi klub itu pada September 2020.
BSG diketahui bekerja sama dengan salah satu akademi sepak bola, ASIOP. Sebelum diakuisisi BSG, Polillas disebut mengalami krisis finansial akibat terjangan pandemi Covid-19.
Dengan diakuisisinya klub Spanyol ini, maka diharapkan para pemain muda Indonesia bisa mendapatkan kemudahan untuk merumput di liga Spanyol.
7. Brisbane Roar
Klub lain yang juga dimiliki oleh orang Indonesia adalah Brisbane Roar. Klub asal Australia ini berdiri pada 1957 dengan nama awal Hollandia-Inala, lalu berganti nama menjadi Brisbane Lions, hingga kemudian menjadi Brisbane Roar.
Bakrie Group mengakuisisi 70% saham klub ini pada Oktober 2011. Bakrie Group juga diketahui pernah menguasai saham milik Cercle Sportif Vise atau CS Vise (Belgia) dan Indonesia Futbol SAD (Uruguay).
8. CF Estrela Amadora SAD
Klub Portugal pun tak ketinggalan menjadi tujuan akusisi pengusaha Indonesia. Pakuan Football Enterprise resmi mengakuisisi CF Estrela Amadora SAD pada Mei 2022. Klub ini berada di papan tengah klasemen sementara pada liga musim 2021-2022.
Sementara itu, Pakuan sendiri merupakan perusahaan yang memang berfokus di bisnis sepak bola milik Dodi Irwano Suparno dan Jaino Matos. Harapannya, bannyak pemain Indonesia yang bisa berkarir dan bermain di liga Portugal melalui akuisisi ini.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait