Seiring berjalannya waktu, gaji yang diperoleh Wiwik pun beranjak naik. Meski honor yang ia peroleh masih jauh dari kata cukup, guru yang belum mendapatkan sertifikasi non PNS hingga 14 tahun pengabdiannya ini masih bisa bersyukur.
Menurut wanita kelahiran Mojokerto 39 tahun silam ini, menjadi guru tidak tetap (GTT) mungkin secara finansial tidak menjanjikan tetapi dia meyakini jika keberkahan dari mengajar salah satunya bisa membawanya ke tanah suci.
"Kalau dilihat dari sisi untung ruginya, mungkin ndak mau jadi GTT ya. Gaji segitu, Rp450.000 sebulan belum termasuk bensin, makan. Tetapi yang kita lihat adalah keberkahannya," tuturnya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait