Seorang jamaah haji Indonesia asal Padang Yanti pun mencoba skuter listrik ini. Bukan karena kelelahan atau tidak bisa berjalan, tapi Yanti bersama suaminya ingin mencoba skuter listrik ini.
"Mau coba saja untuk kenang-kenangan, biar beda. Insya Allah bukan karena sakit, masih mampu jalan hanya ingin merasakan skuter saja. Kan suka lihat di YouTube," katanya. Fasilitas skuter listrik ini disiapkan untuk seluruh jamaah, baik yang sakit, berkebutuhan khusus, kelelahan, atau jamaah yang memang ingin menjajal tawaf dengan skuter.
Saat jumlah jamaah yang tawaf sangat banyak, bisanya saat maghrib, sebagian jamaah kemudian naik ke lantai 3 dan tawaf menggunakan skuter. Skuter listrik disediakan di Lantai 3 Masjidil Haram. Fasilitas ini langsung terlihat begitu jamaah telah tiba di lantai 3, tak jauh dari tangga pertemuan lantai 2 ke 3.
Di sana, terdapat sejumlah skuter yang terparkir di sisi kiri seberang dinding yang dekat dengan Kakbah. Cara penggunaan skuter listrik Skuter berbentuk mirip antara sepeda motor atau semacam bom-bom car di Indonesia. Tempat duduknya di bagian belakang, berukuran selebar bangku untuk dua orang, dengan sandaran punggung.
Operasi mesin ini dikendalikan oleh tangan. Ada dua tuas, masing-masing di bawah setir. Tuas kanan untuk melaju. Tuas kiri untuk mengerem. Ada dashboard di kepala skuter yang menunjukkan lebih rinci pengendalian mesin, seperti daya baterai dan pengaturan kecepatan.
Skuter dapat digenjot sampai rata-rata 20 kilometer per jam. Daya skuter dipasok dari listrik. Saat daya habis, ada alat dengan sambungan kabel untuk mengisi.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait