get app
inews
Aa Read Next : Tiga Orang Jemaah Calon Haji Meninggal Dunia di Arab Saudi

Gubernur Khofifah Ajak Bupati/Wali Kota Sinergi Turunkan Kemiskinan Ekstrem

Senin, 17 Juli 2023 | 15:48 WIB
header img
Gubernur Khofifah menyerahkan bantuan keuangan khusus kepada Bupati Madiun, Ahmad Dawami, Minggu (16/7/2023)

MADIUN, iNewsMadiun.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka  Puncak Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XX & Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke 51 Tahun 2023 di Pendopo Ronggo Jumeno Caruban, Kab. Madiun, Minggu (16/7) malam. Gubernur Khofifah mengajak seluruh Bupati/Wali Kota dan stakeholder terkait terus tingkatkan sinergi untuk menurunkan kemiskinan ekstrem serta menurunkan stunting lebih signifikan.  

"Target nasional tahun 2024 angka kemiskinan ekstrem mencapai nol persen sementara  penurunan stunting 14%. Insya Allah , kita bisa mencapainya lebih cepat lagi jika gotong royong dan sinergi kita tin gkatkan lagi. Untuk itu, di momentum BBGRM ini, kita bisa tingkatkan  sinergi  Perguruan Tinggi dengan mengikutsertakan KKN komprehensif yang bisa menurunkan  kemiskinan ekstrim dan angka stunting lebih cepat," tuturnya. 

"Penguatan gotong royong dan sinergi  dari berbagai stakeholder Insya Allah  menghasilkan  angka stunting di Jatim akan terus menurun signifikan. Terlebih selama tiga tahun berturut-turut angka stunting di Jatim juga menurun signifikan," imbuhnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jatim pada tahun 2020, prevelensi (prosentase) stunting di Jatim mencapai 25,6 persen. Kemudian tahun 2021 menurun 23,5 persen, dan di tahun 2022 kembali turun dan menjadi 19,2 persen. Di mana, angka ini juga dibawah standar WHO yaitu di angka 20 persen.

Khofifah mengungkapkan, ada penemuan menarik dari seorang  guru besar yang memiliki spesialisasi di bidang gizi. Ia menjelaskan, stunting bukan hanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi semata tapi juga faktor lain di lingkungan keluarga. 

"Beliau melakukan survei di salah satu negara di Asia Selatan, di mana di suatu desa rata-rata anaknya tumbuh  stunting. Ternyata problemnya bukan karena semata asupan gizinya yang rendah, atau  kekurangan protein dan kalori. Tapi ternyata kurang kasih sayang dalam pengasuhan," katanya.

Untuk itu, Khofifah menegaskan awal kehidupan bukan dimulai saat kelahiran, namun saat kehamilan. Sehingga, seorang ibu harus mendapat perhatian dan kasih sayang cukup dari pasangan beserta keluarganya. 

"Jadi intervensi kita tidak bisa sekedar di pemberian gizi. Tapi juga bagaimana agar sosialisasi parenting di setiap calon keluarga yang akan melakukan pernikahan itu bisa dilakukan dengan lebih seksama," ucapnya.

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut