TIRANA, iNewsMadiun.id – AS Roma akan berhadapan dengan Feyenoord di final Liga Konferensi Eropa 2021-2022.Pelatih AS Roma, Jose Mourinho merasa tak membutuhkan momen magis untuk bisa mengalahkan Feyenoord Rottedam di final Liga Konferensi Eropa 2021-2022 pada Kamis 26 Mei 2022 dini hari WIB.
Menurut Mourinho, yang terpenting AS Roma bisa bermain kompak seperti biasa, maka ia percaya bahwa timnya yang akan keluar menjadi juara.
Sebagaimana diketahui, ini merupakan final pertama bagi kompetisi kasta ketiga antarklub sepakbola Eropa itu. AS Roma dan Feyenoord akan tercatat sebagai dua klub pertama yang melakoni laga final tersebut dan salah satunya akan menjadi pemenang perdana.
Pertandingan final Liga Konferensi Eropa 2021-2022 sendiri akan dilangsungkan di Stadion Air Albania, Albania. Menjelang pertandingan, The Special One -julukan Mourinho- mengatakan tidak membutuhkan momen magis dalam pertandingan itu. Ia hanya akan berfokus pada kerjasama tim.
“Saya tidak percaya pada ramuan ajaib, saya tidak percaya pada momen magis. Ketika Anda mencapai final setelah hampir satu tahun, pekerjaan selesai. Ini adalah momen untuk tim, tim yang bermain besok. Tentang tim, milikku, dari staf: ini adalah momen kita, bukan satu individu,” kata Mourinho dikutip dari laman resmi AS Roma, Rabu (25/5/2022).
“Kami tidak perlu melakukan sesuatu yang istimewa, kami hanya perlu menjadi diri kami sendiri, sebagai sebuah tim, mengetahui kualitas dan batasan kami,” sambungnya.
Lebih lanjut, Mourinho pun tidak menampik pasukannya masih memiliki beberapa masalah kecil menjelang final. Namun, tentu hal itu akan diperbaiki oleh pelatih asal Portugal tersebut untuk meraih kemenangan.
“Dan Anda jelas adalah tim yang bagus jika Anda dapat menyembunyikan masalah kecil yang dimiliki setiap tim ini. Dan kami memiliki beberapa,” lanjut pelatih asal Portugal tersebut.
Sebab itu, pelatih asal Portugal itu tengah mempersiapkan timnya untuk bisa tampil maksimal. Mourinho pun menegaskan pengalaman dan rekam jejaknya di sepakbola Eropa tidak akan menjadi kelebihan. Sebaliknya, ia mengatakan hanya berkonsentrasi memikirkan kemenangan.
“Ini final. Sampai besok, tidak ada hal lain di kepalaku. Ini hanya final. Pengalaman tidak membantu. Saya pikir begitu, tapi tidak. Perasaan saya sama dengan final pertama saya: tidak berubah dua puluh tahun kemudian,” tutup Mourinho.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait